Suara.com - Seseorang yang melaporkan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri atas tuduhan penodaan agama, Baharuzaman mempunyai alasan khusus melakukannya. Dia menyebut jika Mega tidak dilaporkan ke polisi, maka Indonesia akan terpecah.
Baharuzaman melaporkan Mega ke Badan Reserse Kriminal Polri, Senin (23/1/2017) kemarin. Dia langsung laporkan karena tidak punya akses langsung ke Mega.
"Saya ini kan orang kecil, bagaimana punya akses ke Bu Mega. Beliau kan seorang anak deklarator dan mantan presiden, mana mungkin ada akses buat saya," katanya di Perkantoran Melly, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).
"Kalau bicara menerka berkata apa yang terjadi. Tapi yang jelas, dengan beliau pidatonya seperti ini dikhawatirkan itu memang betul akan terjadi perpecahan," kata Baharuzaman.
Baca Juga: Baharuzaman Siap Hadapi Kemarahan Megawati
Baharuzaman ada wiraswasta. Menurutnya pidato menodai Islam. Kata dia, Megawati sudah menodai rukun iman Islam.
"Rukun iman yang kelima itu ada di dalam Al-Quran, itulah yang menyebabkan saya, 'loh kok Bu Mega bicaranya seperti ini' nah ini mendorong saya," tutup Baharuzaman.
Berikut petikan pidato Mega saat Ultah PDI Perjuangan ke-44 pada tanggal 10 Januari 2017 lalu:
...itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memposisikan diri mereka sebagai pembawa "self fullfiling prophecy", para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, padahal, notabene mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya.
"Mega menodai rukun iman kelima tentang adanya hari akhir, yang dimaksud adalah dunia fana.Karena setelah dunia fana ini berati dalam arti kata Muslim adalah hari akhir, hari kemudian, alam akhirat. Dan tentang alam akhirat itu tercantum dalam rukun iman, yaitu yang kelima," tutupnya.
Baca Juga: Isi Pidato Lengkap Megawati yang Membuatnya Dilaporkan ke Polisi