Ini Tanggapan Agus soal Cuitan Sang Ayah

Selasa, 24 Januari 2017 | 21:50 WIB
Ini Tanggapan Agus soal Cuitan Sang Ayah
Calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono. [Suara.com/Ummy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono enggan berkomentar banyak, terkait keluhan sang ayah yang merupakan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY mengeluh lewat Twitter mengenai banyaknya berita bohong atau hoax yang terjadi akhir-akhir ini.

Ia pun meminta awak media untuk menanyakan kepada SBY terkait cuitan di twitter.

"Mungkin lebih baik tanyakan Pak SBY langsung, karena beliau tidak bertanya kepada saya tidak konsultasi," ujar Agus di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Meski begitu, ia menilai, SBY memiliki pandangan terkait apa yang dituliskan di media sosial. Agus pun sependapat dengan pernyataan SBY yang melihat kondisi akhir-akhir ini.

Baca Juga: Saat Rizieq Datang ke Polda Ricuh, Fotografer Kena Pukul

"Tentunya beliau punya pandangan tersendiri. Tetapi saya mengamini apa yang dituliskan 140 karakter di Twitter akun resmi Pak SBY," kata dia.

Agus mencontohkan, kasus dugaan korupsi Dana Bantuan Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Kwarda Gerakan Pramuka tahun anggaran 2014-2015, yang diduga melibatkan calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni.

Ia menilai, kasus tersebut dipolitisasi oleh sekelompok pihak karena bersamaan Sylviana maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Karena saya melihat kok akhir-akhir ini segala sesuatunya terlalu dipolitisasi. Berkembang sekali berbagai isu yang tidak benar, fitnah, black campaign, berbagai hal yang membingungkan. Kalau bingung saja masih oke, tetapi kalau sudah memecah belah anak bangsa itu yang justru kita sayangkan," ucap Agus.

Tak hanya itu, ia menyayangkan adanya upaya memecah belah masyarakat Jakarta yang dilakukan oleh beberapa oknum.

Baca Juga: Jawara Betawi: Jika Rizieq Ditahan, Kami Jemput Bersama

"Janganlah! Karena tingkah laku satu dua orang, satu dua kelompok rakyat Jakarta terpecah belah, seharusnya tidak demikian. Kalau ada masalah, pasti ada solusinya. Solusi itu tentu harus dihadirkan dengan hati nurani yang bersih, akal yang sehat dan dengan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak. Ini yang kita harapkan hadir di kota ini dan di Indonesia," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI