Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah berharap jangan ada aksi lapor polisi dalam merespon pidato politik Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang disampaikan di acara ulang tahun PDI Perjuangan ke 44 di Jakarta Convention Center, Senayan, pada Selasa (10/1/2017).
"Saya mengusulkan saling melapor ini dihentikan apalagi Ibu Mega. Pandangan Ibu Mega ini tidak untuk kita salah pahami, tapi untuk kita bahas dan didiskusikan sebagai tokoh bangsa, mantan Presiden, sebagai tokoh nasional," kata Fahri di DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Fahri mengusulkan kepada orang di sekitar Megawati agar turun ke lapangan untuk mendiskusikan tentang pemikiran-pemikiran Megawati.
"Saya juga menyarankan dan mengusulkan agar tim dari pada Ibu Mega, PDI Perjuangan terjun untuk membahas pikiran-pikiran Ibu Mega supaya menjadi dialektik kita. saya tidak setuju itu dilaporkan," kata Fahri.
Baca Juga: Tersandung Banyak Kasus, PKS Bela Habib Rizieq Shihab
Menurut Fahri maraknya aksi saling lapor dengan tuduhan menistakan agama membuat iklim demokrasi tidak sehat.
Fahri menekankan pidato Megawati kala itu merupakan bahan renungan.
"Polri ini yang juga harus introspeksi juga. Jangan semua orang saling lapor kek begini kemudian ujungnya ada yang dipidana ada yang tidak. Itu, kan hanya kadang-kadang karena perasaan, salah paham, salah tangkap," kata dia.
"Orang jadi nggak berani bicara kalau ada kekacauan simbolik di tengah-tengah pemerintahan yang harusnya dikritik itu orang jadi nggak berani bicara," Fahri menambahkan.
Megawati dilaporkan pengurus LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman, ke Bareskrim Polri pada Senin (23/1/2017). Megawati dituduh menodai agama.
Baca Juga: Agus SBY Pede Kuasai Tema Debat Kedua