SAR Evakuasi Jenazah Hilang di Pegunungan Perkison Aceh

Selasa, 24 Januari 2017 | 00:21 WIB
SAR Evakuasi Jenazah Hilang di Pegunungan Perkison Aceh
Suasana aktivitas terkait proses pencarian korban dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501, di kantor pusat Basarnas, Jakarta, Kamis (8/1/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, mengirimkan tim untuk mengevakuasi jenazah di pegunungan Perkison.

"Tim SAR gabungan kembali putuskan naik ke kaki Gunung Perkison, demi membantu evakuasi dua jenazah," tutur Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Aceh Tenggara, Senin (23/1/2017).

Kedua jenazah tersebut dilaporkan warga tempatan atas nama Munjir (33) berasal dari Banda Aceh dan Sembiring (40) asal Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Satu dari tiga orang korban tersesat dan kelaparan, kini ditemukan warga dalam kondisi yang sangat kritis bernama Bentol (60), warga Desa Tenembak Alas, Kecamatan Deleng Pokhisen, Kabupaten Aceh Tenggara.

Baca Juga: Pendaki Perempuan Seven Summits Indonesia di Puncak Antartika

Dilaporkan juga, empat orang warga setempat kini masih bertahan di sekitar lokasi tempat penemuan ketiga orang korban yang hilang di pegunungan Perkison karena mencari kayu gaharu demi membantu perekonomian keluarga.

"Hari ini tanggal 23 Januari 2016, tim SAR dari darat sudah diberangkatkan. Untuk evakuasi jenazah menggunakan helikopter, belum bisa dilakukan," katanya.

"Sepanjang hari tadi terutama mulai dari pagi sampai sore, di wilayah Aceh Tenggara turun hujan dan berkabut," kata Risky.

Tercatat pada Sabtu (14/1/2017), secara resmi Basarnas menghentikan pencarian terhadap tiga orang korban hilang setelah melakukan upaya mencari selama 14 hari.

Tim pertama Basarnas setempat berangkat Minggu (1/1/2017) dan menemukan seorang korban dari lima yang dicari atas nama Ayuman Sastra (30) warga Desa Liang Pangi, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara, dalam keadaan selamat.

Baca Juga: Ratusan Pendaki Naik ke Lawu di Malam 1 Suro

Disusul tim kedua pada Rabu (4/1/2017), namun mengalami kendala peralatan komunikasi dan terpaksa menempuh jalur cukup ekstrem, sehingga memutuskan untuk kembali Sabtu (7/1/2017).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI