Rizieq Bagi Laskar Jadi Dua Kelompok, Kawal Munarman dan Ahok

Senin, 23 Januari 2017 | 18:22 WIB
Rizieq Bagi Laskar Jadi Dua Kelompok, Kawal Munarman dan Ahok
Rizieq Shihab jalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/1). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Front Pembela Islam Habib Riezieq Shihab membagi pendukungnya menjadi dua kelompok, besok, Selasa (23/1/2017).

Satu kelompok aksi di depan Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, untuk mengawal sidang ketujuh terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus dugaan penodaan agama. Sedangkan satu kelompok lagi mengawal pemeriksaan terhadap pimpinan FPI Munarman dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir di Polda Metro Jaya.

"Sidang Ahok besok jangan sampai dibiarkan. Kita harus terus kawal. Dibagi saja, yang mau ke Polda silakan, yang mau ke sidang Ahok silakan," tutur Rizieq di hadapan laskar pendukung usai diperiksa sebagai saksi terlapor dalam kasus logo mirip palu arit dalam mata uang Rp100 ribu, di depan Polda Metro Jaya.

Informasi mengenai rencana pemeriksaan Munarman dan Bachtiar disampaikan oleh Rizieq.

"Besok Haji Munarman dan Ketua GMPF MUI Bapak Bachtiar Nasir akan diperiksa. Kali ini saya yang mengajak saudara. Kalau hari ini kan bukan saya yang mengajak," kata Rizieq.

Rizieq meminta pendukungnya agar selalu mengawal semua proses hukum yang dijalani para ulama.

"Siap bela agama? Siap bela Al Quran? Siap bela ulama? Siap bela habaib?," ujar Rizieq disambut kata "siap" dari laskar.

Rizieq minta Bank Indonesia menarik semua uang Rp100 ribu terbaru karena logonya mirip palu arit atau lambang komunis.

"Karena itu kita minta pemerintah segera tarik uang kertas baru dari pecahan seribu sampai seratus ribu yang semuanya memberikan persepsi ada logo palu arit, PKI, di mata uang kertas Indonesia," kata Rizieq.

Dia juga meminta Bank Indonesia memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait masalah ini agar tak salah paham.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI