Selain menetapkan NF menjadi tersangka kasus bendera Merah Putih yang ditulisi huruf Arab dan gambar pedang, polisi memeriksa tujuh saksi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan tidak hafal nama-nama tujuh saksi.
NF merupakan orang yang diduga menambahi huruf Arab dan gambar pedang di bendera Merah Mutih yang dia bawa ketika ikut aksi Front Pembela Islam di Mabes Polri, Senin (16/1/2017).
Saat ini, Argo belum dapat memastikan apakah penanggungjawab aksi FPI dan ormas di bawah naungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI akan dimintai keterangan.
"Ya kita tunggu saja ya. Ada hubungannya atau tidak," kata dia.
NF merupakan warga Klender, Jakarta Timur. Dia ditangkap polisi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2017) malam.
Selain menyita bendera Merah Putih, polisi juga mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.
Saat ini, tersangka NF sudah diamankan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin siap menjelaskan kasus pengibaran bendera Merah Putih yang ditulisi huruf Araf kepada polisi. FPI merasa disudutkan oleh informasi yang berkembang karena seakan-akan yang melakukan adalah laskar yang tengah aksi di depan Mabes Polri pada Senin (16/1/2017) lalu.
"Iya siap (diperiksa), karena justru itu fitnah buat kita. Ada apa dengan bendera itu. Itu merugikan perjuangan kita. Itu fitnah untuk perjuangan kita ," kata Novel kepada Suara.com, Kamis (19/1/2017).
Novel menegaskan bahwa dia dan laskar justru mengamankan bendera Merah Putih yang diberi kaligrafi dalam aksi 16 Januari dari tangan seorang anak muda yang tengah duduk-duduk di bawah jembatan layang di dekat Mabes Polri.
"Waktu saya amankan itu dengan posisi sudah tergulung. Nggak jelas tulisannya apa, yang jelas bendara itu tercoret- coret seperti tulisan Arab," kata dia.
Namun, temuan Novel beda dengan kasus dalam video dan foto yang beredar. Kalau yang viral di media sosial, benderanya terlihat seperti baru, sedangkan yang dia diamankan dari tangan ABG sudah kumal.
Novel menegaskan bahwa anak muda yang membawa bendera Merah Putih ditulisi huruf Arab di dekat Mabes Polri bukan laskar FPI maupun ormas di bawah naungan GNPF MUI.
Novel mengamankan bendera tersebut karena khawatir mengganggu aksi.
"Kita nggak mau membuat keruh suasana. Kita sudah mengamankan bendera itu," katanya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan tidak hafal nama-nama tujuh saksi.
NF merupakan orang yang diduga menambahi huruf Arab dan gambar pedang di bendera Merah Mutih yang dia bawa ketika ikut aksi Front Pembela Islam di Mabes Polri, Senin (16/1/2017).
Saat ini, Argo belum dapat memastikan apakah penanggungjawab aksi FPI dan ormas di bawah naungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI akan dimintai keterangan.
"Ya kita tunggu saja ya. Ada hubungannya atau tidak," kata dia.
NF merupakan warga Klender, Jakarta Timur. Dia ditangkap polisi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2017) malam.
Selain menyita bendera Merah Putih, polisi juga mengamankan sepeda motor sebagai barang bukti.
Saat ini, tersangka NF sudah diamankan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin siap menjelaskan kasus pengibaran bendera Merah Putih yang ditulisi huruf Araf kepada polisi. FPI merasa disudutkan oleh informasi yang berkembang karena seakan-akan yang melakukan adalah laskar yang tengah aksi di depan Mabes Polri pada Senin (16/1/2017) lalu.
"Iya siap (diperiksa), karena justru itu fitnah buat kita. Ada apa dengan bendera itu. Itu merugikan perjuangan kita. Itu fitnah untuk perjuangan kita ," kata Novel kepada Suara.com, Kamis (19/1/2017).
Novel menegaskan bahwa dia dan laskar justru mengamankan bendera Merah Putih yang diberi kaligrafi dalam aksi 16 Januari dari tangan seorang anak muda yang tengah duduk-duduk di bawah jembatan layang di dekat Mabes Polri.
"Waktu saya amankan itu dengan posisi sudah tergulung. Nggak jelas tulisannya apa, yang jelas bendara itu tercoret- coret seperti tulisan Arab," kata dia.
Namun, temuan Novel beda dengan kasus dalam video dan foto yang beredar. Kalau yang viral di media sosial, benderanya terlihat seperti baru, sedangkan yang dia diamankan dari tangan ABG sudah kumal.
Novel menegaskan bahwa anak muda yang membawa bendera Merah Putih ditulisi huruf Arab di dekat Mabes Polri bukan laskar FPI maupun ormas di bawah naungan GNPF MUI.
Novel mengamankan bendera tersebut karena khawatir mengganggu aksi.
"Kita nggak mau membuat keruh suasana. Kita sudah mengamankan bendera itu," katanya.