Lagi, ISIS Hancurkan Situs Bersejarah di Suriah

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 21 Januari 2017 | 07:38 WIB
Lagi, ISIS Hancurkan Situs Bersejarah di Suriah
Situs sejarah Roman Theatre di Palmyra, Suriah [AFP/Joseph Eid]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok radikal ISIS lagi-lagi menghancurkan bangunan bersejarah yang ada di Suriah. Kali ini, kelompok teroris itu menghancurkan bagian depan peninggalan kuno Roman Theatre serta Tetrapylon di kota tua Palmyra di Suriah Tengah pada, Jumat (20/1/2017) waktu setempat.

Bagian depan teater abad ke-2 tersebut benar-benar hancur setelah diledakkan, dan Tetrapylon --jenis monumen terkenal peninggalan Romawi dengan bentuk kubus-- di kota tua itu.

Namun, laporan tersebut tak memberi perincian mengenai waktu pasti penghancurkan itu.

Perusakan situs bersejarah itu adalah yang paling akhir dari serangkaian penghancuran yang telah dialami kota tersebut oleh kelompok ISIS.

Baca Juga: 3 Kali 'Dibohongi', 39 Calon Jamaah Umrah Putuskan Batal ke Mekah

ISIS kembali merangsek dan menguasai kota tersebut pada Desember 2016, sembilan bulan setelah Palmyra direbut kembali oleh militer Suriah.

Sehari sebelumnya, kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan pihak ISIS menghukum mati 12 warga sipil di Palmyra, empat di antara mereka adalah pegawai negeri, termasuk dua guru.

Selama serbuan pertama mereka ke kota itu pada 2015, ISIS meledakkan beberapa relik dan monumen yang berusia 2.000 tahun di Palmyra.

Mereka menghancurkan Temple of Bel, yang didedikasikan buat Bel Tuhan Mesopotamia--yang disembah di Palmyra dalam rangkaian Dewa Bulan Aglibol dan Dewa Matahari Yarhibol--yang membentuk pusat kehidupan agama di Palmyra dan diresmikan pada 32 SM. Sekarang, tak ada yang tersisa dari kuil tersebut kecuali gerbangnya.

Selain Temple of Bal, satu kuil lagi di Palmyra, Baalshamin, hancur sepenuhnya selama serbuan pertama ISIS ke Palmyra.

Baca Juga: Milan Hapus Cuitan Soal Peminjaman Eks Winger Barca Ini, Ada Apa?

Baalshamin, yang berasal dari penghujung abad ke-2, adalah salah satu bangunan kuno yang paling komplet di Palmyra.

Pada 1980, UNESCO memasukkan kuil itu ke dalam Situs Warisan Dunia. ISIS menghancurkan Baalshamin pada 23 Agustus 2015.

Pada 23 Mei 2015, ISIS menghancurkan sebagian patung Singa Al-Lat dan patung lain.

Sedangkan pada 4 September 2015, ISIS telah menghancurkan tiga kuburan menara yang terpelihara dengan baik termasuk Menara Elahbel. Pada 5 Oktober 2015, media melaporkan ISIS menghancurkan Arch of Triumph.

Sebelum menghancurkan bagian depan teater di Palmyra, anggota ISIS menggunakannya sebagai tempat pembantaian tentara Suriah.

Tahun lalu, ISIS menyiarkan rekaman video mengenai pembantaian tentara Suriah di ampiteater tersebut. Rekaman itu memperlihatkan tentara Suriah berbaris dalam kondisi berlutut di panggung, sementara algojo bocah ISIS dengan pistol di tangan berdiri di belakang tentara Suriah.

Kota tersebut sangat penting buat ISIS sebab kota itu menghubungkan banyak daerah yang berada dalam kekuasaan kelompok tersebut di Provinsi Deir Az-Zour, Suriah Timur, dengan daerah yang dikuasai di pinggir timur Provinsi Homs di bagian tengah Suriah.

Direbutnya kembali Palmyra juga penting sebab petempur ISIS di Irak telah mulai memasuki Suriah belum lama ini, setelah menderita kekalahan besar dalam pertempuran melawan militer Irak dan koalisi anti-teror pimpinan AS. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI