Suara.com - Kelompok radikal ISIS lagi-lagi menghancurkan bangunan bersejarah yang ada di Suriah. Kali ini, kelompok teroris itu menghancurkan bagian depan peninggalan kuno Roman Theatre serta Tetrapylon di kota tua Palmyra di Suriah Tengah pada, Jumat (20/1/2017) waktu setempat.
Bagian depan teater abad ke-2 tersebut benar-benar hancur setelah diledakkan, dan Tetrapylon --jenis monumen terkenal peninggalan Romawi dengan bentuk kubus-- di kota tua itu.
Namun, laporan tersebut tak memberi perincian mengenai waktu pasti penghancurkan itu.
Perusakan situs bersejarah itu adalah yang paling akhir dari serangkaian penghancuran yang telah dialami kota tersebut oleh kelompok ISIS.
Baca Juga: 3 Kali 'Dibohongi', 39 Calon Jamaah Umrah Putuskan Batal ke Mekah
ISIS kembali merangsek dan menguasai kota tersebut pada Desember 2016, sembilan bulan setelah Palmyra direbut kembali oleh militer Suriah.
Sehari sebelumnya, kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan pihak ISIS menghukum mati 12 warga sipil di Palmyra, empat di antara mereka adalah pegawai negeri, termasuk dua guru.
Selama serbuan pertama mereka ke kota itu pada 2015, ISIS meledakkan beberapa relik dan monumen yang berusia 2.000 tahun di Palmyra.
Mereka menghancurkan Temple of Bel, yang didedikasikan buat Bel Tuhan Mesopotamia--yang disembah di Palmyra dalam rangkaian Dewa Bulan Aglibol dan Dewa Matahari Yarhibol--yang membentuk pusat kehidupan agama di Palmyra dan diresmikan pada 32 SM. Sekarang, tak ada yang tersisa dari kuil tersebut kecuali gerbangnya.
Selain Temple of Bal, satu kuil lagi di Palmyra, Baalshamin, hancur sepenuhnya selama serbuan pertama ISIS ke Palmyra.
Baca Juga: Milan Hapus Cuitan Soal Peminjaman Eks Winger Barca Ini, Ada Apa?
Baalshamin, yang berasal dari penghujung abad ke-2, adalah salah satu bangunan kuno yang paling komplet di Palmyra.