Suara.com - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur kembali menghadirkan empat saksi dalam sidang dugaan korupsi Dahlan Iskan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya di Juanda, Jawa Timur, Jumat (20/1/2017).
Empat saksi tersebut adalah kasir PT PWU Jawa Timur Supratiwi, Direktur Keuangan PT Jawa Timur Drs Suhardi MBA, karyawati PT PWU Jawa Timur Suspri Handayani dan karyawan PT Kuda Laut Mas Ginarjo.
Jaksa Penuntut Umum, Trimo mengatakan sedianya JPU menghadirkan enam orang saksi, tetapi dua saksi yakni Direktur PT Sempulur Adi Mandiri Sam Santoso dan Sofyan tidak hadir sampai dengan persidangan berlangsung.
"Sam Santoso tidak hadir karena sakit. Ada surat dari pengacaranya bahwa yang bersangkutan masih sakit," kata jaksa Trimo kepada majelis hakim.
Baca Juga: MA: Dahlan Iskan Terlibat Korupsi Mobil Listrik
Di persidangan tersebut, tiga saksi dari PT PWU Jawa Timur diperiksa dulu di persidangan. Dalam pemeriksaan, ketiganya menceritakan bagaimana pengelolaan keuangan di perusahaan yang 99 persen sahamnya milik Pemprov Jatim ini.
Kasir di PT PWU Jawa Timur, Supratiwi menjelaskan, bahwa pada periode tahun 1999-2004 dirinya pernah mendengar bahwa ada pelepasan aset berupa lahan dan pabrik keramik yang sudah tidak berproduksi di Tulungagung.
"Aset tersebut dilepas sebesar Rp8,750 miliar," katanya dalam persidangan.
Dana tersebut diterima dalam jumlah Rp5 miliar pada 23 Agustus 2003 berupa empat BG Bank BCA. Selain itu yang menyerahkan uang tersebut Wisnu Wardhana selaku kepala Biro Aset dan bukan dari PT Sempulur Adi Mandiri.
"Untuk yang Rp500 juta dibayar berikutnya yakni dibayar dengan dua BG," ujarnya.
Baca Juga: Tahanan Kota Dahlan Iskan Dijamin Keluarga
Supratiwi melanjutkan, uang tersebut begitu cair langsung dimasukkan ke rekening perusahaan. Sementara saat ditanya sisa uang Rp 250 juta, Supratiwi mengatakan uang tersebut tidak diterima oleh PT PWU Jawa Timur melainkan diterima unit persewaan yang dipimpin Wisnu Wardhana.