Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sempat mengatakan bahwa rencana pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) berupa delapan helikopter AgustaWestland AW101, buatan Italia, dibatalkan.
Presiden Joko Widodo sendiri memang ingin alat pertahanan Indonesia mengedepankan produksi dalam negeri.
Namun saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Ryamizard menampik pembelian itu dibatalkan. Dia menyampaikan rencana pembelian helikopter tersebut sedang dievaluasi kembali.
"Belum, nanti saya koordinasi dulu dengan KASAU yang baru (Hadi Tjahjanto) ya bagaimana. Kami koordinasikan dulu yang benar, supaya tidak simpang siur," kata Ryamizard.
Baca Juga: Mata Minus 7,4, Alika Koleksi 25 Kacamata
Saat ditanya dirinya sempat menyebutkan pada Rabu lalu di Yogyakarta bahwa rencana pembelian heli tersebut batal karena Presiden Jokowi tidak setuju, Ryamizard pun tak membantah.
"Iya kemarin, kemudian akan dialihkan ke yang lain (heli) segera. Tapi bagaimana nanti kami koordinasi dengan (KASAU) yang baru. Pokoknya saya dengan Panglima TNI dan KASAU itu sama-sama bagaimana bagusnya, dan sesuai perintah presiden, kan begitu," tandas mantan Panglima Kostrad ini.
Sebelumnya TNI AU berencana membeli helikopter jenis AW 101 untuk mengangkut pasukan dan SAR, bukan untuk VVIP.