Pusaran Suap Rolls Royce di Dunia yang Seret Emirsyah Satar

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 20 Januari 2017 | 08:49 WIB
Pusaran Suap Rolls Royce di Dunia yang Seret Emirsyah Satar
Emirsyah Satar (batik cokelat), saat menjabat Direktur Utama Garuda Indonesia, membuka acara Garuda Indonesia Travel Fair 2014 di JCC, Jakarta, Jumat (12/9/2014). (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu pembelian pesawat Garuda dalam periode tersebut adalah pembelian 11 pesawat Airbus 330-300 pada April 2012 senilai 2,54 miliar dolar AS yang penandatanganannya disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron di Istana Merdeka.

"Istilah di BUMN, ESA (Emirsyah Satar) selaku manajer yang harus tanda tangani kontrak," tambah Agus menjelaskan tanggung jawab Emirsyah.

Sebagai penanggung jawab, Emir diduga menerima suap dari Rolls Royce melalui Sutikno melalui sejumlah rekening yang ada di Indonesia, Inggris dan Singapura.

"SS (Soetikno Soedarjo) ini perantara. Rolls Royce memberikan uang melalui SS dari perusahaan dan masuk ke dalam satu perusahaan yang bernama Connaught International Pte. Ltd itu di Singapura lalu dimasukkan ke beberapa rekening, maka CPIB yang menangani ini," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

Sedangkan mengenai peran Airbus sebagai penyedia rangka pesawat, Laode menilai hingga saat ini belum ditemukan ada bukti suap dari perusahaan asal Eropa tersebut.

"Yang jelas sampai saat ini tidak ada 'kick back' yang diterima dari Airbus yang ada dari Rolls Royce," ungkap Laode.

Klik halaman berikutnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI