Cerita Sedih Pedagang Pasar Senen yang Kehilangan Dua Kiosnya

Kamis, 19 Januari 2017 | 18:28 WIB
Cerita Sedih Pedagang Pasar Senen yang Kehilangan Dua Kiosnya
Nur Habibah, pemilik dua toko di Pasar Senen. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nur Habibah (51) bersama suaminya sibuk menyelematkan sisa dagangan yang tak sempat diselamatkan dari ganasnya api yang membakar Blok I dan II Pasar Senen, Jakarta Pusat. Api habis melalap habis dua kiosnya, Kamis (19/1/2017)

Ia adalah pemilik dua buah toko kain di Pasar Senen. Sejak kecil, ia dipercaya orangtuanya untuk mengelola kios itu. Namun kini, dua kios yang menjadi sumber penghasilannya itu ludes dilalap si jago merah.

"Habis semua. Paling cuma sedikit yang bisa diselamatkan. Cuma yang penting-penting doang yang diambil," kata Nur di lokasi kebakaran, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017).

Menurut Nur, di antara sekian banyak isi kios, hanya dokumen-dokemen penting saja yang bisa terselematkan. Sementara yang lainnya, seperti pakaian yang dijual, tak satupun bisa tertolong.

Baca Juga: Kerugian Kebakaran Pasar Senen Diperkirakan Rp100 Miliar Lebih

"Cuma dokumen-dokumen penting saja. Dokumen jual beli. Sama pesanan saja yang bisa dikeluarin. Kalo yang lain mah habis semua. Nggak tersisa samasekali," ujar Nur.

Menurut Nur, ini merupakan peristiwa pertama yang ia alami. Meskipun pada tahun 2010 yang lalu Pasar Legenda itu juga pernah terbakar, tapi tidak sampai membakar kiosnya.

"Belum pernah sebelumnya. Saya kerja disini dari kecil. 2010 nggak kena. Ini mah lebih parah dari yang sudah-sudah. Udah dagang lagi sepi, keadaan kayak gini. Ya Allah," kata Nur mengeluh.

Nur mengaku belum bisa memastikan berapa kerugian yang ia peroleh akibat peristiwa tersebut. Namun, omset yang ia peroleh dari hasil jualan biasa mencapai Rp100 juta dalam sebulan.

"Kalau saya sumber penghasilan keluarga tergantung dari sini. Biasanya kalau nggak kerja di sini, di rumah tetap order. Ngirim ke Armina. Bakamla ngorder juga banyak," tutur Nur.

Baca Juga: Gedung Tertua Iran Rubuh, Puluhan Pemadam Kebakaran Jadi Korban

Menurut Nur, ia mengetahui insiden itu dari temannya. Sejak pukul 5.00 Wib, ia sudah tiba di lokasi kejadian. Ia sendiri mengaku warga Bukit Tinggi, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI