Suara.com - Wajah Suryadi (40) terlihat sedih, Kamis (19/1/2017). Warga Cakung, Jakarta Timur, ini merupakan salah satu pedagang kain di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Lima kiosnya habis dilalap si jago merah sejak pukul 04.00 WIB tadi.
"Habis mas. Semuanya habis. Ada sekitar 90 persen habis kebakar. Yang ketolong cuma dua mobil doang. Habis pokoknya," kata Suryadi di lokasi.
Suryadi memperkirakan nilai kerugiannya Rp3 miliar. Lima kios milik Suryadi berada di lantai 1.
"Banyak ini mah. Ada kali Rp3 miliar. Ini aja per meter Rp30 ribu. Bahan baku semua. Baru datang lagi," ujar Suryadi.
Hal yang sama juga dialami Sukamto, pemilik toko reklame 57. Tapi kerugiannya tak sebanyak Suryadi.
"Alhamdulillah selamat sekitar 80 persen. Tapi, mas sendiri bisa bayanginlah. Pasti sedih mas. Ini sumber penghasilan kami sekeluarga," kata Sukamto.
Sukamto menjual kain untuk bahan bendera dan spanduk. Kiosnya terletak di lantai 1.
"Kita belum bisa perhitungan ruginya berapa. Tapi yang jelas banyak banget," kata Sukamto.
Menurut pengamatan Suara.com, hingga saat ini petugas pemadam kebakaran masih berada di lokasi untuk memadamkan sisa-sia api.
Sebanyak 62 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Asap tebal masih membumbung dari pasar legendaris tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, polisi belum merilis penyebab kebakaran hebat tersebut.
Pelaksana tugas Gubernur Jakarta Sumarsono mengatakan Pemerintah Provinsi Jakarta akan membantu memfasilitasi pengurusan asuransi 120 kios yang terbakar di Pasar Senen.
"Kita fasilitasi bantuan untuk asuransi terhadap 120 kios yang terbakar terutama di blok 1 dan 2," kata Sumarsono di DPR, Jakarta.
Dia menambahkan jika kebakaran tersebut menimbulkan korban jiwa, pemerintah Jakarta memberikan santunan.
"Kita fokus beri asuransi resmi dulu sekaligus pembelajaran juga kepada seluruh pedagang bahwa ini penting asuransi karena itu syarat. Dia pasti kalau punya izin pasti ada asuransinya," tuturnya.
Sumarsono meminta bantuan aparat keamanan untuk mengamankan lokasi pasar agar tidak ada yang menjarah.
"Kita tidak ingin ada penjarahan karena biasanya kalau ada kebakaran di kerumunan seperti itu kemungkinan besar penjarahan ada, karena itu securty kita koordinasikan untuk mengamankan dan melokalisir lokasi ini," katanya.