Suara.com - Sampai hari ini, Rabu (18/1/2017), anggota Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, belum berhasil mengungkap kasus kematian mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22).
Puspo Arum ditemukan meninggal dunia secara tak wajar di kamar mandi kos pada Senin (9/1/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika ditemukan, tubuhnya bersimbah darah. Ada luka tusuk di leher dan luka sayatan di tangan. Luka sayatan di tangan dicurigai sebagai bentuk upaya perlawanan. Sejumlah barang berharga mahasiswi tersebut raib.
"Perkembangan dari polisi juga belum ada mas, masih terus didalami saja sama polisi. Kami pihak keluarga terus bertanya mas. Keluarga pengen tahu anak sampai seperti ini kenapa. Motifnya apa ? Itu saja mas," kata ayahanda Puspo Arum, Kasim Efendi, kepada Suara.com, di rumahnya, Kramatjati, Jakarta Timur.
Kasim mengatakan keluarga selalu menanyakan perkembangan kabar dari polisi.
"Kami pro aktif terus nanyakan ke polisi setiap hari. Ya kami sabar aja mas, saya yakin polisi kerja keras buat ungkap ini," kata dia.
Kasim mengatakan sampai detik ini tak mengerti kenapa putrinya diperlakukan seperti itu.
"Kami mau lihat mas, dengan mata kepala saya sendiri. Kenapa setega itu. Kami juga nggak mau pukulin itu pelaku. Yang penting hukum ditegakkan saja. Biar yang balas Tuhan saja nanti di akhirat," kata dia.
Beberapa waktu yang lalu, Kasim dan istri mendatangi tempat kos Puspo Arum. Namun, mereka tidak diizinkan untuk masuk ke dalam, untuk melihat barang apa saja yang hilang dan barang apa yang tertinggal.
"Sudah mas, tapi belum bisa masuk mas, ke dalamnya belum bisa. Kemarin cuma depan gerbang saja. Itu karena kami penasaran saja, memang belum dapat izin dari polisi. Ya, kalau kata polisi TKP masih terus diperiksa. Saya inisiatif sama keluarga. Penasaran saya mas (datangi kos). Sama istri juga. Yang di dalam kos ada apa? Itu yang saya belum tahu mas, tapi keluarga ikut polisi aja mas kapan boleh bisa melihat," kata dia.
Kasim mengatakan keluarga akan menunggu sampai polisi berhasil mengungkapnya.
"Sabar keluarga semua mas. Kalau CCTV ternyata belum ddpat bantu ungkap, pasti ada cara lain polisi saya yakin, saya berdoa saja mas. Kami keluarga pengen cepat terungkap itu saja," kata dia.