Suara.com - Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Arab Saudi segera menghentikan agresi militernya di wilayah Yaman. Dalam konferensi yang digelar di Teheran Selasa (17/1/2017) waktu setempat, Rouhani juga mengimbau dihentikannnya intervensi Saudi di beberapa negara di daratan Arab.
"Kami tidak memiliki masalah bilateral dengan Saudi. Kami hanya fokus mengenai agresi yang mereka lakukan di wilayah Yaman dan Bahrain," katanya seperti dikutip laman AFP.
Ditambahkan Rouhani, setidaknya ada 10 negara Arab yang bersedia menjadi mediator untuk mengatasi ketegangan Syiah Iran dengan Saudi yang terjadi sejak satu tahun belakangan.
"Saudi telah merusak hubungan baik dengan Iran, padahal kami tidak ingin hal itu terjadi. Ada puluhan negara yang bersedia menjadi mediator untuk memulihkan hubungan kami seperti Irak, Kuwait, dan delapan negara lainnya," lanjut Rouhani.
Baca Juga: KPK Didesak Usut Tuntas Duit Kejahatan TPPU Wawan
Ketegangan Saudi-Iran pecah setahun lalu setelah kantor kedutaan Saudi di Teheran digeruduk massa pascaeksekusi mati seorang imam Syiah. Ketegangan meruncing setelah Saudi masuk koalisi sekutu pimpinan AS dan melakukan agresi militer yang dinilai melanggar wilayah kedaulatan Bahrain, Suriah, dan Yaman.
"Saudi menciptakan masalah karena menyerang negara tetangga dengan alasan yang tak masuk akal. Kami harap masalah tersebut bisa segera ditangani demi kedamaian di wilayah Arab," ujar Rouhanni lagi. (AFP)