Suara.com - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menemukan 3 hal yang menyebabkan elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih rendah. Di bandingkan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta lain, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Peneliti LSI, Ardian Sopa menjelaskan jumlah pemilih Anies-Sandiaga yang berpendidikan tinggi yaitu 23.10 persen. Namun jumlahnya turun Januari 2017 ini jadi 20,32 persen.
Sementara pemilih Anies dan Sandiaga dari menengah atas berjumlah 26.80 persen. Bulan ini juga turun jumlahnya.
Angka itu turun lantaran pergerakan Anies dalam mengambil hati pemilih salah langkah. Di antaranya Anies bertemu dengan dengan pimpinan FPI Habib Rizieq Sihab. Sementara Rizieq adalah figur yang populer di kalangan kelas menengah ke bawah, tapi tidak disukai di kalangan menengah ke atas dan muslim moderat.
Baca Juga: Pernah Bertemu FPI Alasan Anies-Sandi Bakal Kalah
Hal lain karena Anies-Sandi juga dinilai tidak memiliki program unggulan yang dikampanyekan secara masif.
"Program unggulan Anies-Sandiaga kurang terdengar di publik. Jika dibaca mendalam, memang banyak sekali program kerja yang bagus yang disiapkan oleh pasangan Anies-Sandi. Namun gagal menarik perhatian publik karena tidak fokus dan tidak dikampanyekan secara masif," tutur Sopa.
Berbeda dengan Agus-Sylviana, kata Sopa, sejak awal fokus menyasar pemilih kelas menengah bawah yang paling besar populasi pemilihnya.
"Program Agus-Sylvi soal bantuan tunai sementara, program bantuan Rp1 miliar per RW, dan program bantuan dana bergulir mampu menarik perhatian kelas kelas menengah bawah," ujar Sopa.
Sedangkan Ahok-Djarot, kata Sopa, secara program mudah menarik simpati pemilih. Terutama kelas menengah ke atas.
Baca Juga: Survei Denny JA: Anies-Sandi Tersingkir di Putaran Pertama
"Karena program-programnya sudah berjalan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh publik ketika Ahok menjabat gubernur," kata Sopa.
Hal ketiga yang membuat pasangan Anies-Sandiaga kalah secara elektabilitas, kata Sopa yaitu karena pasangan nomor urut tiga itu kalah secara daya tarik.
"Di segmen menengah atas, Anies-Sandi kalah daya tarik dibanding pasangan Ahok-Djarot. Sementara di segmen menengah bawah, Anies-Sandi kalah daya tarik dibanding Agus-Sylvi," tutur Sopa.