Masyarakat di dua provinsi paling timur Indonesia itu, lanjut Amir, telah hidup damai berdampingan satu sama lainnya, saling menghargai, bahkan saling menjaga dan mengunjungi saat merayakan hari kebesaran keagamaan.
"Jadi, sekali lagi, kami ingin hidup berdampingan. Untuk itu kami juga imbau agar kelompok tersebut memahami kerukunan yang telah terjaga dan terbina dengan baik, kami tidak akan bersikap kasar, represif, tapi dengan cara elegan, mengajak dan mengimbau," tambahnya.