Suara.com - Senin (16/1/2016) Presiden Amerika Barack Obama memperingati setahun perjanjian nuklir dengan Iran. Menurutnya, kesepakatan nuklir merupakan salah satu pencapaiannya saat menjabat sebagai orang nomor satu di AS.
Karena pntingnya perjanjian tersebut, Obama memperingatkan kepada Presiden AS terpilih Donald Trump agar tak merusaknya.
"Amerika Serikat harus mengenang bahwa kesepakatan ini merupakan usaha keras selama satu tahun, sekaligus merupakan perjanjian antara negara besar, bukan hanya AS dan Iran," tulis Gedung Putih dalam pernyataan resminya.
"Resolusi diplomatik yang mencegah Iran merancang senjata nuklir adalah upaya untuk mencegah perang di Timur Tengah," lanjutnya.
Seperti diketahui, Trump pernah menyatakan kekecewaannya terkait perjanjian nuklir AS dan Iran. Menurutnya, kesepakatan tersebut merupakan yang terburuk. Namun, dia tak merinci apakah akan mengubah perjanjian tersebut setelah dilantik menjadi Presiden nanti.
"Saya tidak suka perjanjian dengan Iran. Ini adalah perjanjian yang sangat buruk," kata Trump saat wawancara dengan Times of London beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, sesuai kesepakatan, Iran setuju mengurangi stok uraniumnya sebesar 98 persen serta membuang dua pertiga sentrifugalnya. (AFP)