Relawan Nusantara (RelaNU) puas menyaksikan pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, dalam debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, dua hari lalu.
"Saya melihat bukan hanya dari pribadi, yang lain juga menilai bahwa Pak Ahok lebih realistis dalam menyampaikan visi misi, termasuk menjawab pertanyaan dari calon yang lain," ujar koordinator Rela NU, Taufik Damas di Posko RelaNU, Jalan Taman Patra X, nomor 7, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).
Menurut Taufik, debat yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jumat (13/1/2016), pasangan Ahok - Djarot menyampaikan sejumlah program yang sudah dikerjakan selama menjadi pemimpin di Pemprov DKI Jakarta. Hal itu jelas berbeda dengan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni atau Anies Baswedan - Sandiaga Uno yang masih menawarkan janji-janji.
Selanjutnya, Taufik tak terima jika ada sebagian pengamat politik maupun lembaga yang menyatakan debat pertama dimenangi pasangan Anies-Sandiaga.
"Nggak lah, tetap lebih unggul Ahok. Dan SMRC sudah mengeluarkan komentar di media, orang yang sebelumnya belum memilih menjatuhkan pemilihanya ke Pak Ahok (setelah debat)," kata dia.
Sebagai relawan yang mendukung Ahok - Djarot di pilkada Jakarta 2017, RelaNU tidak masalah jagoannya diserang karena memiliki kebijakannya yang suka melakukan penggusuran pemukiman warga, termasuk pro terhadap proyek reklamasi.
"Dalam debat seperti itu hal yang wajar ada kritik (dari lawan) melontarkan yang sifatnya memojokan itu wajar," ucap Taufik.