Suara.com - Sebanyak 100 orang pengungsi dinyatakan hilang di Laut Mediterania, Sabtu (15/1/2016) waktu setempat. Mereka adalah pengsungsi perang dari Libya.
Menurut penjaga pantai Italia, ada 8 orang yang hilang. Sampai Sabtu malam, pecarian terus dilakukan di tengah cuaca buruk di laut.
"Delapan mayat telah ditemukan. Empat orang telah diselamatkan. 107 migran berada di atas kapal perahu," kata penjaga pantai ini.
Peristiwa itu diketahui Sebuah kapal perang Perancis yang berpatroli di bawah operasi perbatasan Frontex Uni Eropa. Sebuah jet Frontex dan helikopter angkatan laut Italia juga bergabung dengan pencarian dan operasi penyelamatan.
Baca Juga: Sebanyak 104 Ribu Pengungsi Bima Butuh Pasokan Pangan
Sehari sebelum peristiwa ini, sekitar 550 pengungsi dan migran dijemput kapal penjaga pantai Italia, kapal angkatan laut Italia, perahu LSM dan kapal dagang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Wilayah Italia ada di garis depan pengungsi dan migran tiba di Laut Mediterania. Hanya saja penyelundup manusia telah mengeksploitasi kekacauan di Libya sejak 2011 penggulingan pemimpin Muammar Gaddafi untuk pengungsi lalu lintas dan migran di kapal ke Italia 300 km jauhnya.
Menurut kementerian dalam negeri Italia, lebih dari 180.000 pengungsi dan migran mendarat di Italia tahun lalu. Ini menjadi rekor tahunan. Dari 5.000 orang tewas pada tahun 2016 berusaha untuk menyeberangi Mediterania, sebagian besar dari mereka ada di rute pengungsian Libya-Italia. (Al Jazerra)