Suara.com - Sesi 3 debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta memberikan pertanyaan kunci. Apakah mereka akan menjalankan kebijakan penggusuran jika terpilih?
Jawaban itu pertama disampaikan Cagub Anies Baswedan. Anies tidak tegas mengatakan tidak ingin menggusur atau juga menggusur. Dia hanya mengecam ketidakadilan penggusuran yang dilakukan pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat selama memimpin DKI.
Anies berjanji akan mengutamakan peremajaan kota untuk menghilangkan kemiskinan, bukan menghilangkan orang miskin.
"Kami akan musyawarah, pemindahan akan dilakukan. Tapi dengan memperhatikan hak dan kehidupannya," kata Anies di debat cagub-cawagub Pemilihan Umum DKI Jakarta di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (13/1/2016).
Sementara Agus dengan tegas tidak akan melakukan penggusuran saat terpilih bersama Sylviana Murni sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Menurut dia penggusuran akan meningkatkan kemiskinan.
"Saya datang ke kawasan penggusuran. Mereka kehilangan segalanya, saya bertemu langsung, mereka masih menangis," kata dia.
Teakhir di sampaikan Djarot. Menurut dia penggusuran bukan untuk membuat warga Jakarta miskin.
"Kami komitmen menyediakan rusun yang layak huni. Kita juga mensubsidi kehidupannya, kesehatan, transportasi kita tanggungjawab. Subsidi kebutuhan pokok. Kita tidak heran indeks pembangunan di jakarta paling tinggi di Indonesia," kata Djarot.
Tema debat tahap pertama malam ini yaitu Pembangunan Sosial Ekonomi untuk Jakarta.
Empat tokoh yang menjadi panelis yaitu dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Imam. B Prasodjo; dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat, pengamat perkotaan yang juga dosen Teknik Planologi, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti, Yayat Supriatna; dan Direktur Institute for Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati.