Suara.com - Keluarga almarhum mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22), kembali mendatangi kantor Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, untuk menanyakan perkembangan pengusutan kasus kematian misterius Puspo Arum.
"Iya, kami inisiatif datang pengen tahu perkembangan kelanjutan kasus menimpa putri kami," kata ibunda Puspo Arum, Ratna (47).
Keluarga Puspo Arum diterima penyidik. Namun, mereka belum mendapatkan informasi terkait penyebab kematian Puspo Arum.
"Iya, polisi belum ada perkembangan. masih belum ada," ujar Ratna.
Kepada keluarga, penyidik mengatakan akan mengabari mereka jika sudah ditemukan informasi terbaru.
"Kami pasti akan langsung dikabari polisi bila ada perkembangan. Kami aktif saja datang biar cepat selesai kasus ini," kata Ratna.
Mengenai kecurigaan keluarga terhadap seorang lelaki dengan codet di pipi yang melayat ke rumah duka, kata Ratna, polisi mendapatkan informasi soal itu.
"Iya polisi bilang masih mendalami, keterangan semua saksi - saksi, tidak bisa disampaikan (terkait pria bercodet)," ujar Ratna yang didampingi suami, Kasim Efendi, dan salah satu anak.
Puspo Arum ditemukan meninggal dunia secara tak wajar di kamar mandi rumah kos, Jalan Kebon Jeruk RT 8, RW 11, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Senin (9/1/2017) sekitar pukul 09.00 WIB.
Ketika ditemukan, tubuhnya bersimbah darah. Ada luka tusuk di leher, dan luka sayatan di tangan. Luka sayatan di tangah dicurigai sebagai bentuk upaya perlawanan.