Suara.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menilai pemerintah tidak perlu resah dengan adanya aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa Kamis (12/1/2017). Menurut dia, tugas pemerintah justru menjawab keresahan para mahasiswa.
"Tugas pemerintah adalah menjawab kritik mahasiswa supaya mereka dapat informasi yang benar atas kegelisahan mereka itu. Kalau mereka sudah mendapatkan jawaban itu akan mereda," kata Fahri di DPR, Kamis (12/1/2017).
Hari ini, beberapa kelompok mahasiswa melakukan aksi demonstrasi. Mereka menilai rakyat mengalami kesulitan karena kenaikan harga kebutuhan pokok, kenaikan bahjan dasar kebutuhanb hidup, dan kenaikan tarif dasar listrik, STNK, dan BPKB.
Menurut Fahri, aksi seperti ini merupakan murni bersumber dari kegelisahan yang independen. Dia menegaskan, aksi mahasiswa yang murni tidaklah dibayar atau disuruh-suruh pihak tertentu.
"Jadi begini, teori gerakan mahasiswa itu, mahasiwa itu tidak bisa dibayar, nggak bisa disuruh-suruh, saya dulu adalah tokoh aktivis gerakan mahasiwa, itu nggak bisa disuruh-suruh, nggak bisa dibayar. Mereka tampil atas panggilan jaman. Atas situasi yang berkembang tiba-tiba, tidak terencana, itu bersumber dr kegelisahan yang independen," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Baca Juga: Pemerintah Jamin Kenaikan Pajak Rokok Tak Ganggu Inflasi
"Jadi itu saya kira, indoneisa adalah negara yang tradisi gerakan mahsiswa yang kuat, nggak perlu dikhawatirkan, hanya perlu kita jawab apa yang terjadi," tambah dia.