Berikut Daftar Tersangka Kasus Penganiayaan Amirulloh

Rabu, 11 Januari 2017 | 14:52 WIB
Berikut Daftar Tersangka Kasus Penganiayaan Amirulloh
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi langsung menindaklanjuti terkait ditemukanya siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tingkat 1, Amirulloh Adityas Putra (18) yang tewas di salah satu gedung STIP, Jalan Marunda Makmur Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (10/1/2017).

Empat kakak kelas korban telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan yang menyebabkan korban hingga meregang nyawa. Mereka yang telah ditetapkan tersangka yakni SM (20), WH (21), IS (22), dan AR (20).

"Sudah ada tersangka, mereka senior korban," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (11/1/2017).

Menurutnya, saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka.

Baca Juga: Irena Dianggap Saksi Paling Bahaya, Tim Ahok akan Lapor Polisi

"Saat ini masih dilakukan pemerikaan juga terhadap para tersangka.Tapi nanti lengkapnya akan saya umumkan lebih lanjut," kata Iriawan.

Dia juga menyampaikan akan melayangkan surat teguran kepada pihak sekolah, lantaran menganggap kasus pengeroyokan tersebut bukan kali pertama yang terjadi di STIP.

"Ini kan sudah kesekian kali, makanya kami tegur sekolah itu untuk ubah sistem yang ada di sekolah itu karena kerap terjadi penganiayaan seperti itu," ungkapnya.

Sebelumnya, Amirulloh ditemukam tewas salah satu gedung STIP, Jalan Marunda Makmur Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (10/1/2017). Korban diduga dikeroyok kakak kelasnya di Gedung dormitory ring 4 STIP, kamar M nomor 205 lantai 2.

Kejadian pengeroyokan tersebut terjadi setelah korban selesai mengikuti latihan drum band pada pukul 17.00 WIB. Lalu, korban dipanggil salah satu pelaku dan pelaku lainnya ikut melakukan penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri: Kalau Mau Makar, Kami Kepung Istana

Korban dianiaya menggunakan tangan kosong. Penganiayaan itu dilakukan secara bergilir. Korban dipukuli di bagian perut, dada dan ulu hati. Setelah dinyatakan tewas, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI