Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, mengatakan bahwa pihaknya tak menghiraukan hasil survei dari berbagai lembaga yang menempatkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil DKI Jakarta dengan elektabilitas terendah. Menurutnya, banyak metodologi lembaga survei yang kini harus dipertanyakan.
"Ahh kata siapa Anies-Sandi terbawah. Kami santai saja. Hillary Clinton menang di berbagai survei, tetapi ternyata yang menang dalam Pilpres Amerika Serikat adalah Donald Trump," kata Ferry dalam wawancara dengan Suara.com, di Jakarta, Senin (9/1/2017).
Ferry mengkritik metodologi berbagai lembaga survei memiliki banyak kelemahan. "Ini patut dipertanyakan, banyak metodologi lembaga survei tidak mampu menembus kedalaman dan akurasi akan dinamika yang hidup di masyarakat," ujar Ferry.
Ia bahkan optimis Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan mampu melaju ke putaran kedua. Dengan terpaan kasus penodaan agama yang menimpa petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menurutnya akan sulit lolos ke putaran kedua. "Sekarang siapa sih yang masih mau milih dia," jelas Ferry.
Baca Juga: Ini Respon Gerindra Soal Wacana Jokowi-Prabowo di Pilpres 2019
Terlebih masih banyak calon pemilih DKI Jakarta yang belum menentukan pilihan. Menurutnya, peta politik DKI Jakarta akan mulai jelas saat awal Februari 2017 dimana para undecided voters di Jakarta sudah mulai menentukan pilihan. "Saya kira awal bulan depan baru akan lebih jelas petanya," tutup Ferry.
Sebagai contoh, hasil survey Indikator menempatkan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada urutan pertama. Elektabilitas Agus-Sylvi disebut sudah berada di angka 30,4 persen saat ini. Agus-sylvi disebut mengungguli pasangan nomor dua, BasukiTjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, yang berada di urutan kedua dengan eletabilitas 26,2 persen. Sementara itu, pasangan nomor tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, disebut berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 24,5 persen.
Hasil survei embaga Poltracking Indonesia juga tak jauh berbeda. Elektabilitas Agus-Sylvi memimpin dengan 27,92 persen, disusul urutan kedua adalah Basuki- Djarot 22,00 persen. Sementara Anies-Sandi harus puas di posisi buncit sebesar 20,42 persen.