Suara.com - Militan Taliban telah menewaskan sedikitnya 30 orang dalam dua bom bunuh diri di dekat parlemen Afghanistan, Kabul. Dari peristiwa itu lebih dari 70 orang lainnya mengalami luka-luka.
Serangan terjadi pada saat jam sibuk, Selasa (10/1/2017) waktu setempat. Sebuah bus menjadi target serangan kali ini. Bus itu diketahui membawa personil pemerintah yang hendak meninggalkan bangunan dekat parlemen.
Ledakan pertama dipicu oleh seorang pembom bunuh diri berjalan kaki, diikuti oleh sebuah bom mobil. Penjaga keamanan terluka mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa mobil telah diparkir di sisi lain dari jalan dan dirinya terlempar akibat ledakan.
Taliban, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, mengatakan memiliki anggota yang ditargetkan dari pasukan keamanan Afghanistan. Namun para pejabat pemerintah mengklaim sebagian besar korban adalah warga sipil.
Baca Juga: Pesan Bung Karno, Mega: Kalau Jadi Islam, Jangan Jadi Orang Arab
"Bus itu membawa staf administrasi parlemen. Mereka semua warga sipil," ujar Juru bicara kementerian dalam negeri Sediq Sediqqi.
Namun, ia mengatakan, seorang kepala intelijen lokal dan empat polisi termasuk di antara korban tewas. Setelah ledakan pertama, polisi dan intelijen bergegas ke tempat kejadian, dan kemudian terjebak dalam ledakan bom mobil.
Sebuah parlemen perempuan, Rahima Jami dari Herat, di antara mereka yang terluka. Ini adalah ketiga kalinya dalam beberapa pekan terakhir bahwa seorang politisi Afghanistan terluka dalam serangan di ibukota.
Pada akhir Desember, militan menyerbu sebuah rumah di Kabul milik seorang politisi terkemuka dari Helmand. Seminggu kemudian, sebuah bom di barat Kabul menargetkan seorang anggota parlemen dari provinsi Bamiyan.
Serangan terbaru merupakan yang paling berdarah di ibukota Afghanistan sejak November, ketika sebuah pembom bunuh diri dugaan Negara Islam menewaskan lebih dari 30 jamaah di masjid.
Baca Juga: Ada Dua Peristiwa Menghebohkan di Luar Sidang Ahok Hari Ini
Pada hari Selasa, ledakan bom lain terjadi di Wisma di kompleks gubernur provinsi di Kandahar, menewaskan antara lima dan sebelas orang, termasuk beberapa anggota misi diplomatik Uni Emirat Arab, kata juru bicara gubernur.
Empat belas lainnya terluka, di antaranya Gubernur, Humayun Azizi, dan duta besar dari Uni Emirat Arab, yang sedang mengunjungi provinsi ini. Kepala polisi Kandahar, Abdul Raziq, hadir pada pertemuan tapi tidak terluka.
Dalam insiden ketiga, Taliban menewaskan tujuh orang di Lashkar Gah, ibukota provinsi Helmand, dalam serangan yang menargetkan sebuah guesthouse yang digunakan oleh pejabat intelijen. [The Guardian]