Suara.com - Hasil autopsi terhadap jenazah mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22), menunjukkan adanya ciri-ciri perlawanan. Puspo Arum diduga menjadi korban pembunuhan di kamar mandi kos, Jalan H. Asmad Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017) pagi.
"Hasil dari autopsi, ada bentuk luka perlawanan dari korban. Ada luka sayatan di telapak tangan sebelah kiri," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polisi Sektor Kebon Jeruk Ajun Komisaris Polisi Andryanto S. Randotama kepada wartawan, Selasa (10/1/2017).
Andryanto mengungkapkan di bagian leher mahasiswi jurusan teknik industri tahun 2016 itu juga ditemukan luka tusukan.
"Ada memang dua luka tusuk di bagian leher," ujar Andryanto.
Baca Juga: Ada yang Janggal di Laporan Willyudin, Kesaksiannya Ditunda
Saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Polisi belum menyimpulkan motifnya.
"Kami juga belum menemukan alat bukti. Jadi belum bisa kami tentukan motif kasus ini. Kami masih terus dalami semua," ujar Andryanto.
Setelah divisum di RSCM, Jakarta Pusat, jenazah Puspo Arum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kober Dukuh, Jakarta Timur.
Keluarga Puspo Arum sudah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kematian tersebut ke polisi.
"Silakan tanyakan saja kepada yang berwajib ya, saya sudah tidak berwenang lagi untuk memberikan komentar lebih banyak. Saya sudah serahkanlah kepada pihak berwajib," kata ayahanda Puspo Arum, Kasim Efendi, di rumah duka, Jalan Al Basroh, Kramatjati, Jakarta Timur.
Baca Juga: PKS: Jangan Sampai yang Nyata Makar Dibiarkan
Kasim berharap kepolisian cepat mengungkap kasus kematian Puspo Arum. Dia yakin anaknya menjadi korban pembunuhan.