Mungkinkah Jokowi dan Prabowo Berpasangan di Pilpres 2019?

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 10 Januari 2017 | 14:23 WIB
Mungkinkah Jokowi dan Prabowo Berpasangan di Pilpres 2019?
Politisi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, di Jakarta, Senin (9/1/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyatakan bahwa ada kemungkinan Presiden Joko Widodo akan berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden untuk Pemilu Presiden 2019. Peluang ini akan selalu ada mengingat politik adalah hal yang dinamis dan luwes.

"Saya melihat kedua tokoh tersebut memiliki jiwa kenegarawanan. Hubungan keduanya semakin baik akhir-akhir ini. Ini terlihat dari pertemuan mereka berdua," kata Maruarar dalam diskusi bertajuk, “Memotret Kepemimpinan Nasional” di Jakarta, Senin (9/1/2017).

Maruarar menegaskan bahwa politik memiliki sifat yang dinamis dan luwes. Segala hal bisa saja terjadi di saat-saat akhir. "Jadi mungkin Jokowi akan berpasangan dengan Prabowo dalam Pilpres 2019. Apakah ini mungkin? Segala sesuatu itu mungkin dalam politik," ujar Anggota Komisi XI DPR RI tersebut.

Oleh sebab itulah, Maruarar mengingatkan agar para politisi meskipun berbeda partai politik ataupun berbeda calon yang diusung, tetap harus berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Yang penting anda konsisten dengan pilihan parpol yang anda pilih. Jangan mudah berpindah, karena dimanapun parpol anda berada, niscaya pasti ada yang tidak ideal. Tidak semua aspirasi kita diakomodasi partai," jelas putera dari politisi senior PDIP Sabam Sirait tersebut.

Baca Juga: Anggawira dan Anthony Leong Bikin Buku di Balik Sang Kandidat

Ara juga mengingatkan agar berbagai kubu dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak saling menyakiti. Sebab posisi politik parpol bisa saja berubah ketika pimpinan parpolnya mengambil keputusan yang berbeda. "Tentu akan malu ketika yang semula berseberangan, lalu berada dalam pihak yang sama, tetapi dia sudah terlanjur menebar luka dimana-mana. Ini janganlah sampai terjadi," pungkas Ara.

Hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto memang semakin dekat. Sewaktu menjelang aksi 4 November 2016 dan 2 Desember 2016, Prabowo bertemu dengan Presiden Jokowi. Akhir tahun lalu, Presiden Jokowi bahkan dianugerahi gelar Pendekar Silat Utama oleh Prabowo yang menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI