Suara.com - Kasim Efendi, ayahanda mahasiswi Universitas Esa Unggul bernama Tri Aryani Puspo Arum, sedih ditinggal pergi Puspo Arum untuk selama-lamanya. Dia terpukul karena putrinya meninggal dengan cara tak wajar, ada luka tusuk di leher dan barang-barang berharga raib.
"Arum, anaknya baik, dia bergaul tidak hanya dengan satu keluarga saja, dia akrab juga dengan keluarga lainnya, semua orang, dia periang," kata Kasim di rumah duka, Jalan Al Basroh, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (10/1/2017).
Puspo Arum ditemukan meninggal di kamar mandi kos Jalan Kebon Jeruk RT 8, RW 11, Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017) sekitar jam 09.00 WIB.
Kasim bercerita, anaknya baru pindah ke lantai dua kamar kos Jalan Kebon Jeruk sekitar dua minggu yang lalu. Sebelumnya, dia tinggal di lantai satu.
"Baru dua minggu. Awalnya di lantai bawah selama satu bulan, karena sendirian, dia pindah ke atas," kata Kasim.
Keluarga yakin Puspo Arum menjadi korban pembunuhan. Mereka berharap polisi segera mengungkap kasus ini.
"Semuanya kita serahkan kepada yang berwajib, keluarga sudah penuh menyerahkan, agar pelakunya cepat ditangkap," katanya.
Korban pertamakali ditemukan pacarnya, Zainal Abidin. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siloam, namun ternyata nyawanya sudah tak dapat ditolong.
Jenazah telah divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, kemarin. Saat ini, jenazah mahasiswi jurusan teknik industri tersebut sudah dimakamkan Tempat Pemakaman Umum Dukuh, Kramatjati.