Suara.com - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR Rofi Munawar meminta otoritas Australia menindak pelaku penerobosan (trespassing) ke KJRI Melbourne.
"Peristiwa Ini memberikan pesan kepada Pemerintah Indonesia, adanya upaya Kelompok-kelompok di Australia yang berusaha melakukan proses internasionalisasi isu Papua secara massif dan terencana," kata Rofi Munawar, Minggu (8/1/2017).
Bendera Papua Merdeka, Bintang Kejora, mendadak dikibarkan oleh seseorang di KJRI di Melbourne, pada Jumat (6/1/2017).
Rofi mengatakan tindakan penerobosan tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedulatan Indonesia. Oleh karena itu, sebagai bukti adanya hubungan baik dengan Indonesia, sudah semestinya Australia menindak tegas pelaku penerobosan pada kantor perwakilan politik Indonesia yang ada di negeri Kangguru tersebut
Rofi menambahkan kejadian ini menambah rentetan peristiwa internasionalisasi Isu Papua oleh pihak-pihak tertentu sehingga hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah.
"Proses identifikasi isu - isu Papua harus ditempatkan secara proporsional dan dikomunikasikan secara massif dan intensif kepada masyarakat internasional, untuk menghadirkan perimbangan Informasi dan penguatan diplomasi Indonesia," kata legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Timur.
Sebelum kejadian ini, di awal September 2016 silam, perwakilan dari enam negara di Pasifik membahas kekhawatiran akan keadaan di Papua Barat dalam forum PBB.
Dalam sesi ke 71 KTT PBB yang digelar 13 - 26 September itu, para pemimpin keenam negara tersebut mendesak respons PBB terhadap keadaan di Papua yg cenderung mendiskreditkan Indonesia.
Keenam negara tersebut adalah Vanuatu, Kepulauan Solomon, Tonga, Nauru, Kepulauan Marshall, dan Tuvalu.