Bicara Listrik, Ini Janji Cabup Karolin Margret Natasa

Sabtu, 07 Januari 2017 | 14:52 WIB
Bicara Listrik, Ini Janji Cabup Karolin Margret Natasa
Karolin Margret Natasa. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Bupati Landak, Kalimantan Barat (Kalbar), Karolin Margret Natasa mengatakan, sampai saat ini listrik masih menjadi kendala dalam aktivitas masyarakat setempat sehingga perlu penanganan segera.

"Sampai saat ini di Landak, masih banyak desa yang belum teraliri listrik, sehingga menghambat aktivitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ini tentu menjadi perhatian utama dan perlu penanganan segera, dan saat ini sedang diupayakan pemerintah," kata Karolin, saat menggelar kampanye di Dusun Milano dan Baweng, Desa Lamoanak, Landak, Kalbar, Sabtu (7/1/2017).

Karolin mencontohkan, untuk dua dusun itu, masyarakat masih mengeluhkan tidak adanya listrik di daerah mereka. Bahkan lebih jauh, sinyal telekomunikasi juga belum masuk kampung tersebut.

Saat melaksanakan kampanye dialogis di kedua desa tersebut, Karolin langsung menjawab keluhan masyarakat bahwa listrik (PLN) akan terus untuk diupayakan. Diakuinya, sejauh ini di Kota Ngabang saja yang merupakan ibu kota Kabupaten Landak, masih sering terjadi pemadaman listrik.

"Ini menjadi pekerjaan yang harus dicari jalan keluarnya," kata ibu dua anak itu.

Mantan anggota DPR RI itu menambahkan, saat ini pemerintah diketahui sudah membeli listrik dari Malaysia. Hal itu dilakukan untuk memenuhi defisit listrik di Ngabang dan Pontianak, serta beberapa daerah lain di Kalbar.

Untuk itu, dirinya meminta agar masyarakat bersabar, karena saat ini aliran listrik dari Malaysia masih dalam proses pengerjaan. Terutama dalam hal ini adalah proses pendirian Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang dinilai bukan perkara mudah.

Di tempat yang sama, Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar yang juga Gubernur Kalbar, Cornelis, membenarkan bahwa pemerintah sudah membeli listrik dari Malaysia. Saat ini menurutnya, trafonya sudah dibangun di Bengkayang dan Entikong.

Demikian juga dengan menara (tower) seluler, menurut Cornelis, masih terus diupayakan pemerintah agar sinyalnya bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Kalbar. Namun, dia mengingatkan bahwa semua itu perlu tahapan.

"Kita memahami masyarakat perlu komunikasi, namun harus bertahap. Pemerintah sudah bekerja keras," kata Cornelis.

Sementara seperti diberitakan sebelumnya, Manajer Area Pengatur, Distribusi dan Penyaluran PT PLN Wilayah Kalbar, Ricky Cahya Andrian, mengatakan bahwa Sesco Malaysia pada 2017 ini dipastikan akan terus menyuplai kebutuhan listrik di Kalbar yang mencapai 230 MW.

"Tahun 2017, penambahan daya dari pembangkit di sini mencapai 100 MW, ditambah pasokan dari Malaysia 140 MW, sehingga menjadi tersedia 240 MW," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI