Pencarian MH370 Akan Dihentikan Dua Minggu Lagi

Tomi Tresnady Suara.Com
Jum'at, 06 Januari 2017 | 23:10 WIB
Pencarian MH370 Akan Dihentikan Dua Minggu Lagi
Ilustrasi misteri hilangnya MH370. [Shutterstock/Mohd KhairilX]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Malaysia, pada hari Jumat (6/1/2017) menyatakan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370, akan berakhir dua pekan mendatang.

Pencarian di wilayah 120 ribu kilometer persegi, yang dianggap pakar sebagai tempat pesawat tersebut jatuh, dianggap selesai.

Penyelidik pada bulan lalu menyarankan pencarian diperpanjang seluas 25 ribu kilometer persegi hingga wilayah lebih jauh ke arah utara Samudra Hindia setelah mereka mengakui pada tempat pencarian sebelumnya mungkin salah.

Namun, Menteri Perhubungan Malaysia, Liow Tiong Lai, kepada wartawan menyatakan pencarian di daerah seluas 120 ribu kilometer persegi akan dirampungkan, bahkan pencarian akan diakhiri karena tidak ada "petunjuk pasti" mengarah untuk perpanjangan.

Baca Juga: Peserta Diskusi "Jokowi Undercover" Diperiksa Bareskrim

Laporan terkini, yang dikeluarkan koordinator pencarian, Biro Keselamatan Angkutan Australia, akan diselesaikan dalam satu atau dua pekan, kata dia.

"Pencarian segera berakhir setelah itu," kata Liow sebagaimana dikutip kantor berita Bernama yang dikutip oleh Antara.

Laporan tersebut akan disampaikan secara online, dia mengatakan, "Semua putusan akan mengacu pada laporan yang akan dibuat kemudian."

Pesawat MH-370 itu hilang pada Maret 2014 berikut 239 penumpang dan awak di dalamnya, sebagian besar dari mereka berkewarganegaraan China, dalam perjalanan Ibu Kota Malaysia di Kuala Lumpur menuju Beijing.

Di mana pesawat itu berada akan menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia. Anggota keluarga korban mendesak pencarian agar dilanjutkan dan diperpanjang ke wilayah lain.

Baca Juga: Sibuk Main HP, Ibu Ini Tak Sadar Anaknya Tenggelam

Tiga negara ikut terlibat dalam pencarian pesawat tersebut, yakni Malaysia, Australia, dan China. Mereka akan bertemu sebelum 28 Januari mendatang untuk memutuskan tindakan selanjutnya, kata Liow.

Pada bulan lalu, pemerintah Australia juga menolak rekomendasi utnuk memperpanjang pencarian dengan menyebutkan lemahnya akurasi barang bukti.

Sebanyak 33 keping reruntuhan, yang diduga berasal dari pesawat tersebut, ditemukan, termasuk bagian sayap dan ekor, di lepas Pantai Mauritius, pulau Reunion milik Prancis di Samudra Hindia, Mozambik, Tanzania, dan Afrika Selatan.

REKOMENDASI

TERKINI