Trump Perintahkan Semua Dubes Era Obama Mundur di Hari Pelantikan

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 06 Januari 2017 | 18:15 WIB
Trump Perintahkan Semua Dubes Era Obama Mundur di Hari Pelantikan
Presiden terpilih AS, Ronald Trump (AFP/Saul Loeb).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, diam-diam telah mengeluarkan maklumat yang memerintahkan agar semua duta besar yang ditunjuk oleh Presiden Barack Obama mengundurkan diri pada hari pelantikan presiden AS, 20 Januari mendatang.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Duta Besar AS untuk Selandia Baru, Mark Gilbert pada Jumat (6/1/2017).

"Saya akan pergi pada 20 Januari," tulis Gilbert korespondensi via Twitter-nya kepada Reuters.

Menurut Gilbert, perintah itu dikeluarkan dengan keterangan "tanpa syarat" melalui kabel diplomatik Departemen Luar Negeri AS pada 23 Desember lalu.

Gilbert sendiri memberikan konfirmasi setelah surat kabar New York Times, yang mengutip sumer anonim, melaporkan bahwa tim transisi pemerintahan Trump telah meminta agar semua diplomat yang dipilih Obama mengundurkan diri dan meninggalkan pos mereka pada hari pelantikan Trump.

Menurut sumber New York Times itu, biasanya dalam setiap pergantian presiden di AS beberapa duta besar - khususnya yang masih memiliki anak usia sekolah - akan diberi waktu lebih lama untuk menjabat.

Meski demikian baik Departemen Luar Negeri AS dan tim transisi Trump belum memberikan komentar atas laporan tersebut.

Seorang anggota tim transisi Trump mengatakan bahwa tak ada maksud buruk dari perintah itu. Kebijakan itu adalah hal biasa yang bertujuan untuk memastikan agar semua alat politik Obama di pemerintahan berhenti sesuai jadwal yang ditentukan.

Menurut New York Times, Trump telah mengambil kebijakan tegas untuk mencopot semua pejabat politik Obama sebelum ia naik tahta pada 20 Januari. Ia tak ingin mewarisi semua kebijakan dalam negeri maupun luar negeri Obama.

Beberapa diplomat, khususnya yang memiliki anak-anak usia sekolah, kepada New York Times mengaku bahwa perintah itu telah membuat mereka repot. Mereka terpaksa harus membuat visa dan mencari tempat tinggal baru di negeri tempat mereka bertugas, agar-agar anak-anak mereka bisa tetap bersekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI