Mengapa 5 Korban Selamat di Rumah Dodi Tak Ikut Prarekonstruksi?

Jum'at, 06 Januari 2017 | 12:21 WIB
Mengapa 5  Korban Selamat di Rumah Dodi Tak Ikut Prarekonstruksi?
Prarekonstruksi kasus perampokan disertai pembunuhan di Pulomas Utara, Jakarta, Jumat (6/1/2017). [Suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Prarekonstruksi kasus perampokan yang disertai pembunuhan terhadap enam orang di rumah Dodi Triono, Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, tak menghadirkan lima korban yang selamat, Jumat (6/1/2016).

"Hari ini kami gelar untuk kasus pembunuhan di Pulomas. Dan tadi pagi sudah kami laksanakan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono.

Argo mengatakan tidak menjadi soal korban tak diikutsertakan dalam prarekonstruksi. Peran para korban dapat digantikan oleh anggota polisi.

"Nggak masalah korban nggak dihadiri. Ini kan baru prarekonstruksi. Semua diganti pun nggak masalah. Yang penting kita mengetahui alur dari pada peristiwa," kata dia.

Polisi telah meringkus empat bandit yang beraksi di rumah Dodi. Mereka bernama Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane. Dalam prarekonstruksi, polisi hanya menghadirkan Ius Pane.

Perampokan terjadi pada Senin (26/12/2016). Para bandit menyekap sebelas korban di dalam kamar mandi dan mereka baru ditemukan keesokan harinya. Saat ditemukan, enam orang meninggal dunia. Mereka yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi‎ atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.

Kemudian, lima korban selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI