Ide Ahok Agar Tragedi Zahro Express Tak Terulang

Kamis, 05 Januari 2017 | 15:59 WIB
Ide Ahok Agar Tragedi Zahro Express Tak Terulang
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama yang juga Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama memberikan keterangan usai menjalani sidang di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (3/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempunyai solusi agar kecelakaan maut kapal Zahro Express tidak terulang. Pemerintah harus menyediakan kapal angkut penyebrangan yang canggih.

Insiden terbakarnya kapal Zahro Express yang menelan lebih dari 23 orang korban meninggal dunia. Menurut Ahok, DKI perlu menciptakan transportasi yang nyaman dan aman untuk warganya.

Ahok menyamakan terbakarnya kapal Zahro Express pada awal tahun 2017 dengan bus-bus Transjakarta asal Cina yang sering terbakar. Ahok berpendapat setiap kapal wisata di Jakarta manajemen harus seperti PT. Transportasi Jakarta saat ini.

"Ini kan manajemennya sama, mirip dengan Transjakarta yang sering terbakar melulu kan. Metromini yang jelek. Solusinya jelas, transportasi dipegang PT-nya kita, (seperti PT) Transportasi Jakarta," ujar Ahok di posko pemenangannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).

Baca Juga: Sambil Tertawa, Ahok: Ada Ide Bikin Bisnis 'Fitsa Italia'

Ahok mengklaim, tahun 2015 lalu telah meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menata seluruh moda transportasi di Jakarta, termasuk kapal-kapal wisata.

Ke depan, jika kembali menjadi Gubernur Jakarta, mantan Bupati Belitung Timur ini menginginkan seluruh kapal-kapal yang dioperasikan di Jakarta mereknya standar dunia.

"Jadi semua kapal standarnya versi kira, jenis kapal, mesin semua gabisa rakitan. Sama kaya waktu ada bus yang 6 bulan kebakar, makanya saya bilang bus harus yang kelas dunia. Nanti juga kapal mesti yang kelas standar dunia," kata Ahok.

Diketahui, Kapal Zahro Express terbakar di tengah laut pada Minggu 1 Januari. Saat itu, kapal membawa ratusan penumpang dari Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Baca Juga: Enggan Jadi Saksi Ahok, Warga Pulau Seribu Takut Dipenjara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI