Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik menilai calon gubernur Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, terbebani status sebagai putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Agus merasa harus mengetahui semua permasalahan dan solusinya, termasuk mungkin yang bukan keahliannya.
"Sebagai anak Presiden dia merasa harus tahu segalanya. Akhirnya jadi beban buat dia," kata Taufik di markas kampanye Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).
Taufik kemudian menyontohkan beberapa pernyataan Agus yang kemudian malah menjadi bahan ejekan di media sosial, mulai tentang sedotan air hingga kota terapung.
"Masa sedotan. Emangnya air lemon pakai sedotan," ujar Taufik.
"Kota apung juga tuh. Mana ada di dunia kota apung. Pasar apung baru ada," kata anggota tim pemenangan pasangan Anies-Sandiaga.
Taufik menyarankan Agus menyontoh Anies. Anies, kata Taufik, selalu mempelajari persoalan-persoalan di Jakarta sehingga bisa menawarkan solusi.
"Anies itu orangnya cerdas. Tapi dia masih sering tuh panggil pejabat-pejabat DKI. Kuliah singkat soal-soal teknis yang dia kurang paham," tutur Taufik.
Agus seringkali di-bully di media sosial karena dianggap tak memahami permasalahan di Jakarta.
Suara.com - Pilkada Jakarta akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017. Saat ini, masih masanya kampanye, yang sudah dimulai sejak 28 Oktober 2016 dan akan berakhir pada 11 Februari 2017.
Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur mengikuti bursa pilkada. Pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Kedua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang mendapat dukungan dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Ketiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera.