Suara.com - Seharian kemarin, Rabu (4/1/2017), Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin di-bully habis-habisan oleh netizen. Gara-garanya, data riwayat pekerjaan Novel di berkas acara pemeriksaan ditulis di Fitsa Hats, padahal seharusnya Pizza Hut.
Informasi tersebut pertamakali disampaikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada wartawan usai disidang sebagai terdakwa perkara dugaan penodaan agama pada Selasa (3/1/2017) malam. Ahok mengaku sampai tertawa begitu mengetahui hal itu. Ahok curiga Novel memanipulasi data karena malu pernah punya bos yang tak seiman.
Kini giliran Ahok yang diserang netizen. Pada Kamis (5/1/2016) dini hari, #BasukiKeselekFitsaHats menjadi trending topic di Twitter untuk zona Indonesia.
Umumnya, netizen yang memakai tagar ini mempertanyakan sikap Ahok yang menyampaikan data BAP kepada pers.
"Perlu dipertanyakan juga ulah terdakwa mebocorkan BAP identitas saksi yang dilindungi hukum ini #BasukiKeselekFitsaHats," tulis netizen.
Sebagian netizen mengungkit-ungkit sikap politik Ahok yang awalnya ingin maju ke pilkada Jakarta lewat jalur independen, tetapi kemudian memutuskan lewat partai.
"Hog saat lo jadi kutu loncat jalur sejuta ktp ke jalur partai,pake cat tembok apaan bisa tebel gitu awet ampe skr? #BasukiKeselekFitsaHats," tulis netizen.
Netizen yang lain menganggap Ahok senang dengan adanya kesalahan penulisan Pizza Hut menjadi Fitsa Hats.
"Kemarin mewek... Sekarang ngelawak... Besok jingkrak-jingkrak.... #BasukiKeselekFitsaHats," tulis netizen.
"Blm lg masalah capture BAP yg beredar di medsos, itu biodata saksi lho, dilindungi negara, ini masuk UU ITE #BasukiKeselekFitsaHats," netizen yang lain menambahkan.
Namun tak semua netizen ikut menyerang Ahok. Sebagian malah mempertanyakan latar belakang munculnya #BasukiKeselekFitsaHats.
"Ini counter attack apa gimana si #BasukiKeselekFitsaHats ? Ampe jadi TTI. Jangan ampe #Bisanyacumafitnah," tulis netizen.
Kemarin, Novel membantah sengaja memanipulasi nama Pizza Hut menjadi Fitsa Hut. Ketika di BAP sebagai pelapor kasus Ahok, penyidik yang mengetik semua keterangannya.
Novel mengakui ketika itu kelewatan mengoreksi kata Fitsa Huts. Dia baru menyadarinya setelah BAP disampaikan di pengadilan.
Novel pernah bekerja di Pizza Hut daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada 1992 sampai 1995, sebagai maintenance kendaraan. Kemudian dia mundur setelah mendapatkan tawaran pekerjaan di PT. Multi Laras Harapan Abadi, perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan impor. Dia bekerja di sana mulai 1995 sampai 2006.
Kemudian dia mundur dari perusahaan tersebut dan sejak itu konsentrasi pada dakwah.