Suara.com - Polisi akan menggelar pra rekontruksi kasus perampokan di rumah mewah milik Dodi Triono, Kamis (5/1/2017) besok. Pembunuhan itu menewaskan 6 orang.
Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Muhamad Agung Budijanto mengatakan alasan polisi menunda prarekonstruksi kasus perampokan tersebut karena harus sesuai dengan berita acara pemeriksaan kasus tersebut.
"Saya harus sesuai BAP. Harus sesuai konsep agar semua jelas," kata Agung di Polda Metro Jaya, Rabu (4/1/2017).
Menurutnya, saat ini kepolisian tengah melakukan persiapan agar prarekonstruksi bisa berjalan dengan baik
Baca Juga: Prarekonstruksi Aksi Bandit di Pulomas Ditunda Besok
"Lagi persiapan-persiapan, (agar) lebih bagus," kata dia.
Agung mengatakan kemungkinan pihaknya tidak akan menghadirkan lima korban yang selamat dalam upaya penyekapan yang dilakukan para tersangka pada gelar prarekon di rumah Dodi, di Pulomas Utara nomor 7a, Jakarta Timur. Sangat riskan jika para korban dihadirkan dalam prarekontruksi.
"Tidak kayanya rawan nanti. Nanti tunggu dulu," katanya.
Agung juga belum bisa mematikan apakah nantinya juga menyiapkan peran pengganti terhadap para korban dan para tersangka dalam gelaran prarekonstruksi tersebut.
"Makanya nanti kita mau siapkan semuanya bagaimana konsepnya nanti biar jelas," kata Agung.
Baca Juga: 3 Bandit Sadis Disuruh Peragakan Aksi di Pulomas Besok atau Lusa
Dia juga masih merahasiakan lokasi-lokasi terkait gelaran prarekon tersebut. Pasalnya, dirinya belum mendapatkan data lengkap soal lokasi-lokasi dalam prarekon dari penyidik.
"Mau dilihat dulu sejauh mana ini. Mana yang kita perlukan," katanya
Polisi telah ringkus komplotan perampok di rumah Dodi. Mereka adalah Ramlan alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga dan Ius Pane. Dari penangkapan para pelaku, polisi telah menembak mati Ramlan yang menjadi pimpinan mereka. Sedangkan Erwin yang ikut ditembak masih menjalani perawatan di Rumah Sakit, Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari aksi perampokan di kediaman Dodi, komplotan bandit ini menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran kecil sehingga menewaskan enam korban dan lima korban lainnya selamat.
Enam orang meninggal dunia yaitu Dodi, dua anaknya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir. Sedangkan, lima korban yang selamat, masing-masing berama Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.