Suara.com - Topik perbincangan tentang Fitsa Hats menduduki posisi paling panas hari ini.
Frasa ini menjadi terkenal setelah disampaikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai sidang perkara dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, semalam.
Ahok menyatakan itu untuk menyindir saksi Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin. Novel dinilai malu menyebut nama perusahaan tempat kerjanya secara jelas, Pizza Hut, ketika di-BAP anggota polisi. Novel dianggap malu karena dia punya pandangan menolak dipimpin oleh pemimpin yang tak seagama. Pizza Hut merupakan restoran waralaba asal Amerika Serikat.
Ketika dihubungi Suara.com, Novel mengonfirmasi ada kata Fitsa Hats dalam BAP yang dibacakan di persidangan, kemarin. Novel menekankan itu bukan kesalahannya. Novel kemudian menjelaskan awal mulanya.
"Itu kan yang ngetik polisi. Polisi itu senior, orangtua. Kalau saya lihat nggak paham penulisan sebenarnya. Dan ketika itu tidak menanyakan penulisannya itu gimana," kata Novel kepada Suara.com.
Novel mengatakan setelah selesai pemberkasan, hasilnya diserahkan kepada Novel agar dikoreksi ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan.
"Setiap lembar BAP kan mesti ditandatangani dan sekaligus koreksi. Saya koreksi, dan kata itu lolos," kata Novel.
Novel mengatakan memang pernah bekerja di restoran Pizza Hut di Apartemen Park Royal, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada 1992-1995.
"Waktu itu saya baru lulus sekolah. Saya di bagian maintenance perawatan kendaraan," kata Novel.
Novel baru tahu ada kesalahan data nama perusahaan dalam persidangan keempat Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian.
Novel tak habis pikir kenapa kesalahan tulis Pizza Huts menjadi Fitsa Hats menjadi heboh. Padahal, menurutnya, itu kesalahan kecil dan tidak substantif.
Yang membuat Novel tidak terima adalah gara-gara kesalahan ketik BAP yang dilakukan anggota polisi, Ahok menuduh Novel.
"Itu dia jadikan untuk menuduh saya melakukan manipulasi. Kedua, saya dituduh malu menuliskan yang sebenarnya yang mana perusahaan itu adalah adalah perusahaan AS menurut kata Ahok," kata Novel.
Menurut Novel seharusnya masalah seperti ini tidak perlu dibesar-besarkan.