Suara.com - Koordinator Forum Masyarakat Pemerhati Parlemen Indonesia Sebastian Salang mengatakan belum ada jaminan kualitas calon kepala daerah yang berkompetisi di pemilihan kepala daerah tahun 2017.
"Kualitas calon kepala daerah di 2017 juga belum ada jaminan lebih baik. Saya khawatir ketika sebelumnya energi kita dicurahkan pada proses seleksi dan rekrutmen yang transparan, tapi justru di 2017 kita ulangi hal yang sama," kata Sebastian di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017).
Sebastian menjelaskan catatannya pada hasil pilkada tahun 2016. Ketika itu masyarakat begitu yakin, kepala daerah yang mereka pilih dapat memimpin dengan baik. Namun, kenyataannya bertolak belakang.
"Korupsi paling besar itu dagang pengaruh dari para pejabat dan kepala daerah. Itu tentu ada kaitan dengan pembelian barang dan jasa. Ini buah dari awal ketika parpol melakukan penjaringan calon," katanya.
Kasus operasi tangkap tangan terhadap sejumlah kepala daerah menegaskan hal tersebut.
Kasus tersebut hanya menggambarkan betapa sebagian kepala daerah hanya pintar kampanye dengan janji muluk-muluk.
"Penangkapan pada pejabat menunjukkan bukti nyata bahwa mental korupsi masih melekat di pejabat publik kita. Ini artinya mental korupsi sudah sangat dalam karena sudah jadi praktik sehari-hari," kata dia.
Pada 15 Februari 2017, pilkada akan dilaksanakan di 101 daerah.