Suara.com - Belum lama ini, tepatnya sekitar dua hari jelang pergantian tahun, sebuah artikel beredar di sejumlah media massa. Intinya adalah menyangkut catatan performa beberapa pemimpin negara Asia-Pasifik sepanjang 2016, di mana beberapa media Indonesia menyimpulkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatatkan performa terbaik.
Jika menilik artikel yang bersumber dari Bloomberg tersebut, memang tampak bahwa dibanding tujuh pemimpin lainnya (dari Cina, Jepang, India, Korea Selatan, Australia, hingga Malaysia dan Filipina), hanya Jokowi yang memimpin negara dengan tiga indikator hijau. Tiga indikator tersebut adalah kondisi nilai tukar mata uang, pertumbuhan ekonomi (year on year), serta tingkat penerimaan.
Terlepas dari kesimpulan yang bisa diambil, yang menarik sebenarnya dari catatan artikel itu adalah bahwa masing-masing pemimpin negara juga memiliki tantangan tersendiri di tahun 2017 ini. Tantangan yang relatif berat bagi masing-masingnya, tergantung situasi politik maupun kondisi ekonomi negara yang dipimpinnya saat ini.
Berikut rangkuman tantangan terbesar bagi masing-masing pemimpin tersebut di tahun 20017:
Presiden Cina Xi Jinping (63 tahun)
Tantangan terbesar Xi adalah merespons garis kebijakan lebih keras dari Donald Trump (Presiden AS) terkait isu-isu seperti perdagangan dan masalah Taiwan, sembari memastikan pemulihan ekonomi Cina tetap pada jalurnya di tengah transisi kekuasaan.
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe (62)
Tantangan terbesar Abe di tahun ini adalah mengelola relasi dengan Cina, sembari tetap meyakinkan Trump akan pentingnya kerjasama AS-Jepang.
PM India Narendra Modi (66)
Tantangan terbesarnya taun ini adalah membangkitkan peekonomian usai kebijakan pembatasan uang tunai yang mengancam prospek pertumbuhan India, sekaligus juga mengatasi pemilu yang terprediksi, serta menerapkan kebijakan pajak barang dan jasa nasional.
PM Australia Malcolm Turnbull (62)
Tantangan terbesar Turnbull adalah mengatasi potensi pertarungan kepemimpinan di partainya (Partai Liberal).
PM Malaysia Najib Razak (63)
Tantangan terbesarnya tahun ini adalah mengatasi peningkatan biaya hidup di Malaysia, sembari tetap menjaga defisit keuangan dalam kendali demi memastikan investor tidak kabur, terutama ketika volatilitas pasar ternyata cukup memukul Ringgit.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (71)
Tantangan terbesar Duterte adalah menyeimbangkan hubungan dengan AS sekaligus juga Cina, dengan cara yang bisa menjaga perekonomiannya terus berdenyut, sekaligus mengatasi tantangan kepemimpinannya dari kalangan bisnis dan elite militer.
Presiden Joko Widodo (55)
Tantangan terbesar Jokowi tahun ini adalah memastikan rencana peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak keluar jalur, terutama saat dia harus menyaksikan adanya kelompok yang berusaha menjegal Basuki Tjahaja Purnama (mantan wakilnya saat menjabat Gubernur DKI Jakarta) bisa terpilih di pilkada tahun ini.
Presiden Korsel Park Geun-hye (64)
Tantangan terbesarnya tahun ini jelas adalah menghindari ancaman penjara (kasus korupsi). Sebagai catatan, Park saat ini nonaktif setelah dimakzulkan pada 9 Desember lalu, meski pengesahannya masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi setempat. Saat ini PM Hwang Kyo-ahn menjadi Penjabat Sementara. Jika pemakzulan Park disahkan, maka dalam jangka 60 hari akan dilakukan Pilpres.