Banjir Kembali Merendam Kota Bima

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 02 Januari 2017 | 23:22 WIB
Banjir Kembali Merendam Kota Bima
Sejumlah rumah di Bima mengalami kerusakan akibat banjir. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir kembali melanda wilayah di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat setelah turun hujan dengan intensitas cukup deras. Banjir melanda Kecamatan Sape dan Wawo Kabupaten Bima pada Senin (2/1/2017) pukul 17.55 Wita. Banjir yang terjadi tidak sebesar banjir pada 21/12/2016 lalu.

"Kondisi sungai yang sudah tersedimentasi sehingga dangkal, daerah aliran sungai yang kritis, kondisi tanah sudah jenuh air dan kurangnya kawasan resapan air menyebabkan rentan terhadap banjir," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam keterangan resmi, Senin (2/1/2017).

Banjir merendam beberapa wilayah seperti:
- Desa Nae dan Desa Sangiang, Kecamatan Sape air naik sampai ke permukaan sungai, namun tidak masuk ke permukiman warga.
- Desa Parangina Kecamatan Sape, air meluap hingga ke sawah (luasan masih dalam pendataan), tidak masuk ke permukiman warga. 
- Di desa Gusu, Bugis, Kecamatan Sape air meluap hingga ke permukiman warga setinggi lutut, namun air sudah mulai surut (20.00 WITA).

"Banjir menyebabkan 1 korban meninggal dunia atas nama Siti Asfah (40) warga desa Tarlawi, Kecamatan Wera yang terseret arus di sungai ketika pulang dari ladang," ujar Sutopo.

Baca Juga: Blusukan ke Jati Padang, Ahok Tanyakan Masalah Banjir

BPBD Bima bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, dan elawan telah melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik disiapkan untuk diberikan kepada masyarakat yang terdampak. Pendataan masih dilakukan.

Sementara itu banjir juga melanda 52 desa di 8 kecamatan di Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh pada Senin (2/1/2017) pukul 14.00 Wib. Ribuan rumah terendam banjir setinggi 30 - 100 centimeter. Daerah yang terlanda banjir adalah:
Kec. Indra Makmur (8 desa)
Kec. Banda Alam (1 desa)
Kec. Idi Timur ( 6 desa)
Kec. Ranto Peureulak ( 7 desa)
Kec. Julok ( 19 desa)
Kec. Peudawa (1 desa)
Kec. Idi Tunong (3 desa)
Kec. Nurussalam ( 7 desa).

Data sementara dilaporkan terdapat 2 unit rumah hanyut, 13 unit rumah rusak berat, 8 unit rumah rusak sedang dan 1 unit jembatan rusak berat. 

BPBD Kab. Aceh Timur masih melakukan pendataan. Banjir mulai surut. Pengungsi yang bertempat di tempat saudara terdekat sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

Di tempat lain, banjir di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat juga sudah mulai surut. Banjir terjadi pada Minggu (1/1/2017) siang hari. Empat desa yaitu Desa Ambit, Ciuyah, Mekarsari dan Gangsri di Kecamatan Walet Kabupaten Cirebon terendam banjir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Ciberes sehingga terjadi banjir hingga ketinggian 2 meter. 

Sebanyak 765 Kk atau 2.870 jiwa terdampak langsung dari banjir. 200 jiwa mengungsi. Banjir mulai surut sejak Selasa pagi. Hanya menyisakan lumpur dan sampah. Masyarakat kembali ke rumahnya untuk membersihkan lingkungannya.

"Diprediksi curaah hujan akan tinggi selama Januari hingga Maret 2017. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada," pungkas Sutopo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI