Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Iriawan berharap proses identifikasi 17 jenazah korban kapal Zahro Express yang terbakar di Pulau Seribu dapat selesai dalam waktu sepekan ke depan. Namun jika dalam waktu tujuh hari ke depan jenazah tidak bisa diidentifikasi, maka akan dilakukan tes DNA korban dan dicocokkan dengan keluarga.
"Mudah-mudahan dalam seminggu proses identifikasi jenazah bisa diselesaikan sehingga bisa cepat dikembalikan ke keluarga korban. Apabila belum teridentifikasi maka diperlukan tes DNA," kata Iriawan
kepada wartawan di Rumah Sakit polri Sukamto, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (1/1/2016).
Dia menjelaskan, sampai saat ini tim Disaster Victim Identivication (DVI) masih melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban. Proses identifikasi terkendala karena kondisi korban dalam kondisi
hangus terbakar, sehingga wajah atau secara visual sulit dikenali. "DVI masih terus bekerja untuk identifikasi keseluruhan," ujar dia.
Dia menambahkan jumlah korban meninggal Kapal Zahro Express sebanyak 22 orang. Dua jenazah korban bernama Jackson (39) warga Pondok Aren, Tangerang Selatan, dan Eli (23) warga Bogor, Jawa Barat telah di telah dibawa pulang keluarganya tadi pagi. Kemudian Tiga orang sudah berhasil identifikasi, yakni Dewi (33), Nia Kurniati (35), dan Tjung Tho Kie, mereka telah diserahkan kepada pihakk keluarga tadi sore. Sementara jenazah yang belum teridentifikasi tinggal 17 orang.
Selain itu, tim (Disaster Victim Identification) DVI Polri sudah melakukan pengumpulan data serta informasi postmortem dan antemortem sebagai bagian proses identifikasi.