Akan Maju Sebagai Capres, Hary Tanoe Kritik Jokowi soal Ahok

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 02 Januari 2017 | 17:11 WIB
Akan Maju Sebagai Capres, Hary Tanoe Kritik Jokowi soal Ahok
Hary Tanoesoedibjo diperiksa Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (17/3). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Taipan media Tanah Air, Hary Tanoesoedibjo, melemparkan kritik kepada Presiden Joko Widodo yang dinilainya tidak tegas bersikap dalam mengatasi kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama.

Kritik itu dilemparkan Hary dalam wawacara dengan ABC, setelah ia menyatakan keinginannya untuk bertarung merebut kursi presiden Indonesia. Adapun pemilihan presiden akan kembali digelar pada 2019.

Dalam kritiknya Hary mengatakan bahwa demonstrasi besar-besaran di Jakarta pada awal Desember kemarin tidak akan terjadi jika Jokowi bertindak tegas. Sayangnya dia tak menjabarkan tindakan tegas seperti apa yang perlu diambil presiden untuk mengatasi aksi tersebut.

"Jika presiden, Jokowi, merespon dengan cepat, kita tidak akan melihat protes pada 2 Desember," kata Hary seperti yang diulas ABC, Senin (2/1/2017).

"Masalahnya terletak pada Presiden Jokowi. Dia harus menunjukkan kepemimpinan yang tegas untuk membuat masyarakat tenang," imbuh ketua umum Partai Persatuan Indonesia itu.

Meski demikian, Hary yang sama seperti Ahok berasal dari kelompok minoritas etnis Cina dan beragama Kristen, yakin bahwa ia akan lebih mudah diterima oleh mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam jika mencalonkan diri sebagai presiden.

"Indonesia sudah siap menerima pemimpin dari latar belakang apa pun. Mayoritas masyarakat lebih realistis. Mereka ingin melihat pemimpin yang bisa memberikan solusi," kata Hary.

Sebelumnya Hary mengatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden.

"Jika tak ada yang bisa saya percaya untuk mengatasi masalah-masalah di negara saya, maka saya akan mencalonkan diri sebagai presiden," kata Hary.

"Ini bukan untuk diri saya sendiri, tetapi bagi negara saya," kata Hary yang menambahkan bahwa Indonesia butuh "seorang pemimpin yang punya integritas, yang bisa memberikan solusi bagi negara."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI