Empat bandit yang merampok dan membunuh enam orang di rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, patungan uang sebelum beraksi. Masing-masing bandit menyetor Rp1 juta untuk modal.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan uang tersebut mereka pakai buat menyewa mobil dan biaya makan.
Mereka menyewa mobil jenis Suzuki Ertiga untuk berangkat ke rumah mewah Dodi pada pagi hari.
"Jadi empat orang ini kumpul di Bekasi, urunan terkumpul Rp4 juta kemudian pagi-pagi berangkat dari Bekasi kemudian jalan ke Pulomas," kata Argo.
Sebelum beraksi, mereka observasi lokasi terlebih dahulu. Mereka juga sempat makan di sekitar Sekolah Tinggi Ilmu Maritim, Pulomas.
Para perampok ini menentukan lokasi korban dengan random. Mereka mengincar rumah mewah yang pintu gerbangnya tak terkunci sehingga dapat leluasa masuk.
Sesampai di depan rumah Dodi, orang yang pertamakali turun dari mobil dan memeriksa pintu gerbang rumah Dodi adalah Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane.
"Tersangka Ius Pane masuk duluan mengecek pintu pagar hanya digerendel tidak dikunci bisa masuk. Akhirnya masuk ke rumah korban," kata Argo.
Komplotan yang sudah berkali-kali merampok di berbagai daerah ini, kata Argo, hanya mengincar barang-barang berharga yang mudah dibawa kabur.
"Jadi keempat tersangka ini adalah komplotan yang sudah tiga kali kemarin yang tadi saya sampaikan merampok dan dia sebenarnya dia adalah spesialis rumah-rumah seperti ini banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor maupun yang lain," kata dia.
Sampai akhirnya, Dodi ditemukan tak bernyawa bersama lima orang lainnya di kamar mandi rumah. Selain Dodi, kelima jenazah lainnya ialah Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Kemudian, lima korban selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. Sebelas orang ini disekap di dalam kamar mandi sempit sejak Senin (26/12/2016) dan baru ditemukan pada Selasa (27/12/2016).
Komplotan rampok yang terdiri dari Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane akhirnya dibekuk. Ramlan tewas ditembak polisi karena melawan petugas ketika hendak dibekuk.
Mereka menyewa mobil jenis Suzuki Ertiga untuk berangkat ke rumah mewah Dodi pada pagi hari.
"Jadi empat orang ini kumpul di Bekasi, urunan terkumpul Rp4 juta kemudian pagi-pagi berangkat dari Bekasi kemudian jalan ke Pulomas," kata Argo.
Sebelum beraksi, mereka observasi lokasi terlebih dahulu. Mereka juga sempat makan di sekitar Sekolah Tinggi Ilmu Maritim, Pulomas.
Para perampok ini menentukan lokasi korban dengan random. Mereka mengincar rumah mewah yang pintu gerbangnya tak terkunci sehingga dapat leluasa masuk.
Sesampai di depan rumah Dodi, orang yang pertamakali turun dari mobil dan memeriksa pintu gerbang rumah Dodi adalah Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane.
"Tersangka Ius Pane masuk duluan mengecek pintu pagar hanya digerendel tidak dikunci bisa masuk. Akhirnya masuk ke rumah korban," kata Argo.
Komplotan yang sudah berkali-kali merampok di berbagai daerah ini, kata Argo, hanya mengincar barang-barang berharga yang mudah dibawa kabur.
"Jadi keempat tersangka ini adalah komplotan yang sudah tiga kali kemarin yang tadi saya sampaikan merampok dan dia sebenarnya dia adalah spesialis rumah-rumah seperti ini banyak barang berharga. Jadi bukan spesialis mobil, motor maupun yang lain," kata dia.
Sampai akhirnya, Dodi ditemukan tak bernyawa bersama lima orang lainnya di kamar mandi rumah. Selain Dodi, kelima jenazah lainnya ialah Diona Arika Andra Putri (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Kemudian, lima korban selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. Sebelas orang ini disekap di dalam kamar mandi sempit sejak Senin (26/12/2016) dan baru ditemukan pada Selasa (27/12/2016).
Komplotan rampok yang terdiri dari Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ius Pane akhirnya dibekuk. Ramlan tewas ditembak polisi karena melawan petugas ketika hendak dibekuk.