Suara.com - Sebagaimana di tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2016 juga banyak terjadi 'guncangan' dalam dunia olahraga. Ada beberapa kontroversi yang menarik dalam dunia olahraga sepanjang tahun 2016.
Diawali dari skandal doping yang melibatkan petenis cantik Rusia, Maria Sharapova yang terjadi di awal tahun tak lama setelah tampil di grand slam Australia Terbuka.
Setelah itu ada kabar mengagetkan dari dunia balap motor terkemuka dunia, MotoGP, saat Lorenzo diumumkan resmi pindah ke Ducati musim depan.
Kabar duka pun sempat menyelimuti ajang balap motor tersebut, dengan kabar tewasnya pebalap muda yang turun di kelas Moto2, Luis Salom akibat kecelakaan saat latihan resmi jelang balap Grand Prix Catalunya, Spanyol.
Terakhir, kabar mengejutkan lainnya terkait keputusan pensiun Nico Rosberg dari gelanggang balap mobil Formula 1 tak lama setelah meraih gelar juara dunia pertama dan berita wafatnya tokoh serta mantan petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.
Berikut rangkuman beberapa kejadian yang 'menggoncang' dunia olahraga sepanjang 2016:
1. Kasus Doping Sharapova
Pada awal Januari 2016, dunia olahraga dikejutkan dengan kasus doping yang membelit petenis cantik asal Rusia, Maria Sharapova. Masalah ini menyeruak setelah hasil tes dopingnya di grand slam Australia Terbuka 2016 dinyatakan positif.
Pihak Federasi Tenis Internasional (ITF) menyatakan, Sharapova positif menggunakan obat meldonium. Si cantik pun mengakui mengonsumsi obat terlarang itu, bahkan diakuinya telah digunakan selama satu dekade terakhir dengan asalan untuk masalah kesehatan.
Namun, Sharapova membantah sudah mengetahui larangan penggunaan zat tersebut sejak per 1 Januari lalu yang dilansir oleh pihak Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Tapi, pihak ITF tak menggubris alasan Sharapova. Mereka pun menjatuhkan hukuman larangan bertanding selama dua tahun bagi petenis berusia 29 tahun itu pada pertengahan Juni lalu, dan efektif berlaku sejak 26 Januari 2016.
Pada 4 Oktober 2016, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengabulkan permohonan banding Sharapova dengan mengurangi masa hukumannya menjadi 15 bulan.
Itu artinya, peraih gelar grand slam lima kali ini bisa kembali bermain pada 25 April 2017, setelah sebelumnya berdasarkan putusan ITF terdahulu mengharuskan dia menepi dari lapangan tenis hingga Januari 2018.
2. Lorenzo Hijrah ke Ducati
Pergunjingan terkait kepindahan Jorge Lorenzo ke Ducati yang muncul sejak awal tahun akhirnya terjawab. Tepatnya pada pertengahan April lalu ketika pihak Ducati mengonfirmasi bergabungnya juara dunia MotoGP tiga kali itu ke tim mereka mulai musim depan.
Lorenzo resmi mengikat kontrak selama dua tahun dengan pabrikan motor asal Italia itu. Dia dikabarkan mendapat bayaran Rp178 miliar per musimnya dari Ducati, nilai yang lebih tinggi dari sodoran kontrak baru yang diajukan timnya, Movistar Yamaha.
Berita hengkangnya Lorenzo ke Ducati menyentak dunia olahraga, terkhusus bagi mereka yang mencintai olahraga balapan "Kuda Besi" ini. Betapa tidak, banyak yang memprediksi Lorenzo bakal bertahan di Yamaha hingga pensiun.
Terlebih, dia juga sempat mengungkapkan hasrat untuk bertahan bersama pabrikan motor yang berpusat di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang itu hingga akhir karier.
Namun, layaknya sebuah ungkapan, "Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan", Lorenzo pun tak kuasa menahan takdirnya untuk membela Ducati mulai musim depan.
Keputusan Lorenzo hijrah ke Ducati turut pula disertai isu miring. Konon kabarnya, keputusan ini diambil pebalap Spanyol berusia 29 tahun itu lantaran tak kuasa selalu berada di bawah 'bayang-bayang' rekan setimnya, Valentino Rossi.
3. Kematian Tragis Luis Salom
3 Juni 2016, dunia olahraga dikejutkan dengan meninggalnya pebalap Moto2 dari tim SAG, Luis Salom. Pebalap yang baru berusia 24 tahun ini merenggang nyawa di Rumah Sakit General de Catalunya setelah mengalami kecelakaan hebat di Sirkuit Catalunya, Spanyol.
Insiden terjadi saat latihan bebas kedua Moto2 baru berjalan 25 menit. Salom terjatuh di Tikungan 12 yang dikenal dengan tikungan cepat yang mengakibatkan sesi dihentikan sementara.
Motor yang dikemudikan Salom menabrak pagar pembatas dan sempat memantul ke udara, sementara sang pebalap meluncur keras ke arah pagar pembatas.
Nyawa pebalap asal Spanyol ini tak tertolong meski tim dokter sudah berusaha keras dengan melakukan operasi pada luka yang diderita pada kecelakaan itu.
Untuk menghormati mendiang Salom, pihak MotoGP dalam penghargaan 2016 FIM Choice MotoGP, memensiunkan nomor 39 yang selalu dipakai almarhum di kelas Moto2.
4. Rosberg Pensiun Usai Raih Gelar Juara Dunia Pertama
Banyak yang tak menyangka dan bertanya-tanya mengapa Nico Rosberg harus pensiun begitu cepat, di usia 31 tahun. Terlebih keputusan itu diambil lima hari, 2 Desember 2016, setelah dia meraih gelar juara dunia pertamanya di lintasan Formula 1 pada tahun ini.
Kabar ini sontak menghebohkan pencinta dunia otomotif, terutama ajang yang juga dikenal dengan sebutan 'jet darat'.
Dalam pernyataannya Rosberg mengatakan, keputusan ini merupakan hal tersulit yang harus diambil dalam hidupnya. Butuh waktu yang tidak sedikit untuk berani dan menguatkan mental mengambil keputusan pelik tersebut.
Satu hal yang jadi prinsipnya, dengan menjadi juara dunia F1, maka dia sudah mewujudkan impiannya. Itulah mengapa dia merasa tidak perlu lagi ngoyo untuk mengejar titel juara dunia keduanya di F1.
Rosberg memulai kariernya di F1 pada musim 2006, dengan memperkuat tim Williams. Butuh waktu 10 tahun untuknya guna meraih gelar juara dunia F1.
Dengan gelar juara dunia yang digenggamnya tahun ini, Rosberg pun jadi keluarga kedua yang menjadi juara dunia F1. Sebelumnya, sang ayah, Keke Rosberg--kala itu membawa panji bendera Finlandia--juga pernah tercatat sebagai juara dunia di tahun 1982.
Sementara, ayah dan anak pertama yang mencatatkan diri sebagai juara dunia, yakni Graham dan Damon Hill. Graham Hill menjadi juara dunia di tahun 1962 dan 1968. Sedangkan, Damon Hill di tahun 1996.
5. Wafatnya Mantan Petinju dan Tokoh Legendaris Dunia Muhammad Ali
Awan kelabu menyelimuti langit dunia pada 3 Juni 2016. Tepat di hari itulah banyak masyarakat di planet bumi bersedih setelah mendengar kabar wafatnya mantan petinju dan tokoh legendaris dunia, Muhammad Ali.
Almarhum yang merupakan seorang mualaf dan terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr. wafat pada usia 74 tahun di sebuah rumah sakit di Phoenix, Amerika Serikat akibat sakit pernapasan. Kabar meninggalnya Ali langsung tersiar ke seluruh penjuru dunia.
Selama kariernya di ring tinju, Ali beberapa kali berhasil menyabet sabuk juara dunia kelas berat.
Salah satu pertarungan terbesar Ali adalah saat menghadapi George Foreman di Kinsasha, Zaire, 30 Oktober 1974.
Ali berhasil merebut sabuk juara dunia kelas berat WBC dan WBA dalam duel bertajuk "Rumble in the Jungle" dengan memukul KO Foreman di ronde kedelapan.
Pada tahun 1984, Ali didiagnosis terkena penyakit Parkinson pada usia 42 tahun.
Parkinson (PD) merupakan gangguan sistem saraf pusat yang mempengaruhi keluwesan gerak seseorang. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel saraf otak tidak lagi menghasilkan zat kimia di otak yang bernama dopamin.
Jenazah Ali dimakamkan sepekan kemudian di kampung halamannya di Louisville, AS, setelah terlebih dahulu di shalatkan di Freedom Hall. Shalat jenazah Ali kabarnya dihadiri 14 ribu warga muslim.
Ribuan orang pun mengiringi iring-iringan mobil yang membawa jenazah Ali ke tempat peristirahatannya yang terakhir sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada sang tokoh inspiratif dunia.
Tidak hanya itu, acara proses pemakamannya ini pun disiarkan ke seluruh dunia.