Suara.com - Suasana haru berlangsung di Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (30/12/2016) malam. Dua keluarga yang anaknya menjadi korban keganasan perampok di rumah Dodi Triono berjumpa.
Rosidah Herawati yang merupakan ibunda Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, korban meninggal dunia) memeluk Almianda Shafira. Almianda adalah ibunda Diona Arika Andra Putri (16 tahun, meninggal dunia), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, meninggal dunia), dan Zanette Kalila Azaria (13 tahun, korban selamat).
Rosidah menangis tersedu-sedu ketika memeluk Almianda -- mantan istri kedua almarhum Dodi.
Almianda terlibat lebih tegar. Dia berusaha memenangkan Rosidah dengan mengusap punggungnya.
Perjumpaan dua ibunda itu terjadi di depan lobi rumah sakit.
"Amel sudah bahagia di surga dan jangan terus berlarut dalam kesedihan. Kita hanya bisa kirim terus doa," kata Almianda.
"Kamu, harus senyum ya (Rosidah). Bekal buat abang (suami Rosidah), sama kamu Rosi. Sembilan tahun mengurus Amel itu sudah luar biasa," Almianda menambahkan.
Almianda terus-menerus menguatkan Rosidah.
"Amel sudah di surga, jangan ditangisi lagi ya, ini cobaan buat kita. Kado pulang haji yang paling indah. Amel itu belum baligh, masih suci," ujar Almianda.
"Kalau kita terus bersedih dan terus berkabung mau sampai kapan. Kita harus kuat ya. Mungkin orang pikir aku gila, stres kehilangan dua anak. Tapi aku ikhlas, ridho. Aku bilang ke Gemma, tunggu mamah di surga yah, mamah lihat papa, kakak, dan adik," Almianda menambahkan.
Almianda mengajak Rosidan jangan berlama-lama menyesali kepergian Amel. Amel menginap di rumah Gemma saat kejadian, katanya, sudah jalannya untuk menuju kepada-Nya.
"Semua sudah ada yang mengatur. Allah sudah titipkan anak buat kita. Mereka sekarang sudah ketawa - ketawa di atas (surga)," ujar Almianda. "Pokoknya kamu sudah jadi bunda yang hebat, jangan nangis lagi."
Setelah itu, kedua perempuan masuk kamar rumah sakit, tempat Zanette dirawat. Di rumah sakit ini, ada lima orang yang dirawat. Merekalah saksi mata perampokan yang menewaskan enam orang di rumah Dodi. Enam orang meninggal kekurangan oksigen di dalam kamar mandi sempit.