Suara.com - Anak dan istri Ramlan Butarbutar tak ikut menjemput mayat Ramlan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (30/12/2016). Mereka mewakilkan kepada kerabat.
"Keluarga inti Ramlan pasti ada ya, ada istri dan anak-anaknya. Tapi mereka sedang tunggu di TPU (tempat pemakaman umum)," kata perwakilan keluarga Ramlan di depan ruang instalasi kedokteran forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Ramlan merupakan otak perampokan yang kemudian menewaskan enam orang di rumah keluarga pengusaha Dodi Triono, Pulomas Utara, Jakarta Timur.
Ramlan yang dikenal dengan panggilan Porkas memiliki tiga anak yang sudah beranjak dewasa.
"Ada tiga ya, ada yang wanita dan pria. Ada yang sudah kerja, tapi ada yang masih kuliah, atau mungkin sudah tamat," katanya.
Selama ini keluarga hanya mengetahui pekerjaan Ramlan adalah supir angkutan umum jurusan Pulogadung. Mereka sama sekali tidak tahu kalau Ramlan ternyata bandit kelas berat.
"Keluarga tahunya dia bekerja sebagai supir angkot, di Pulo Gadung. Kita tidak tahu, kalau lakukan aksi rampok seperti ini," kata Ramlan.
Akibat perbuatan Ramlan dan tiga anggota komplotannya pada Senin (26/12/2016), Dodi Triono meninggal dunia bersama lima orang lainnya di dalam kamar mandi. Lima korban lainnya yaitu Diona Arika Andra (16 tahun, anak Dodi), Dianita Gemma Dzalfayla (9 tahun, anak ketiga Dodi), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir.
Di kamar mandi yang sama, ada lima korban yang selamat yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. Mereka ditemukan pada Selasa (27/12/2016).
Dari rumah itu, komplotan Ramlan mengambil sejumlah barang berharga.