Dikira Ahok, Plt Gubernur Pernah Dilempar Sesuatu di Rumah Dinas

Jum'at, 30 Desember 2016 | 13:26 WIB
Dikira Ahok, Plt Gubernur Pernah Dilempar Sesuatu di Rumah Dinas
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memantau dan mengecek ratusan Satpol PP di depan Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/12/2016). [Suara.com/Ummi Hadyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono menceritakan saat menempati rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, pernah dilempari sesuatu oleh sekelompok orang. Mereka mengira rumah dinas tersebut masih ditempati Gubernur DKI Jakarta (non aktif) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Ahok diketahui cuti dari jabatannya, digantikan dengan Sumarsono karena maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta bersama Djarot Saiful Hidayat pada Pemilihan Gubernur DKI 2017 mendatang. Sumarsono sebelumnya menjadi sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

"Dulu di rumah dinas saya juga ada, dilempari orang. Setelah diberi tahu oleh satpam Pak Ahok tidak tinggal di sini, baru dia datang minta maaf," ujar Sumarsono di Puskemas Duren Sawit, Jakarta Timur, Jum'at (30/12/2016).

Tak hanya itu, Sumarsono mengaku tak merasa terintimidasi dengan kedatangan sekelompok orang yang mengira dirinya Ahok. Pasalnya sekelompok orang tersebut tak mengetahui bahwa Ahok sementara tidak menempati rumah dinas Gubernur DKI Jakarta dan mereka pun telah meminta maaf atas kesalahpahaman yang mengira dirinya Ahok.

Baca Juga: Ahok: Masyarakat Nggak Mau Pilih, Saya Ikhlas

"Tidak ada. Karena mereka nggak tahu. Jadi tiap ada orang teriak habis acara subuhan, saya buka, saya nongolin muka saya, dia langsung berhenti mohon maaf pak. Jadi setelah tahu dia datang minta maaf. Mohon maaf pak saya kira pak Ahok, "ucapnya.

Oleh karena itu, Sumarsono pun memaklumi kesalahpaman sikap masyarakat terhadap dirinya.

"Jadi inilah suka duka memimpin Jakarta di tengah situasi politik seperti sekarang ini,"paparnya.

Sumarsono mengatakan bahwa sejak mendapatkan amanah menggantikan sementara posisi Ahok, dirinya bersedia akan mewakafkan dirinya untuk Jakarta. Maka dari itu, ia menerima apapun konsekuensi saat dirinya menggantikan posisi Ahok.

"Ibaratnya dalam perjuangan untuk memimpin Jakarta ada sesuatu, saya sudah niat akan saya wakafkan diri saya untuk Jakarta. Jadi apapun yang terjadi sudah lah saya terima apa yang harus saya terima," ujar.

Baca Juga: Kampanye, Ahok Membuat Nenek di Jati Padang Menangis

Sumarsono tidak perlu mendapat pengamanan khusus selama menggantikan posisi Ahok.

"Saya tidak perlu pengamanan khusus. Kecuali memberdayakan aparat sipil yang sudah diberdayakan dan digaji oleh Pemprov DKI, yaitu dinas perhubungan utk memperlancar lalu lintas," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI