Suara.com - Kamis (30/12/2016) malam, anggota Polda Metro Jaya mendatangi rumah Ginon di daerah Tapos, Depok, Jawa Barat. Ginon seorang penjual daun pisang di Pasar Cibinong.
Dia didatangi polisi karena dititipi karung oleh Erwin Situmorang, salah satu anggota komplotan perampok dan pembunuh enam orang di rumah pengusaha Dodi Triono, Pulomas, Jakarta Timur.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menceritakan dialog antara Erwin dan Ginon kala itu.
"Erwin menyampaikan ke Pak Ginon. 'Pak Ginon, dua hari saya nggak datang, tolong kasihkan ke teman saya.'" kata Argo dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (30/12/2016).
Erwin memang tak pernah datang ke sana lagi. Erwin keburu dibekuk polisi.
"Erwin nggak datang karena sudah kami tangkap," kata Argo.
Sesuai pesan Erwin, karung titipan itu pun diberikan kepada seseorang. Dia datang sendiri mengambilnya di tempat Ginon.
"Kemudian terus tadi pagi, sekitar jam 5.45 temannya Erwin tadi menyerahkan atau memberikan karung itu kepada kakaknya Pak Ginon ini. Kakaknya Pak Ginon ini seorang perempuan," ujar Argo.
Singkat cerita, kasus tersebut terungkap dari mulut Erwin sendiri.
Pagi tadi, anggota Polda Metro Jaya mengambil karung tersebut dari kakak Ginon. Setelah dibuka, ternyata isinya senjata api.
"Senpi ini akan kami teliti, apakah ini senpi organik atau shotgun atau senpi apa, sedang kami dalami. Senpi sudah kami amankan," tutur Argo.
Sementara Ginon dan kakaknya langsung dibawa polisi untuk diperiksa sebagai saksi.
"Dilakukan pemeriksaan di Polres Jakarta Timur," kata Argo.
Polisi sudah menangkap tiga dari empat bandit itu. Mereka adalah Ramlan Butarbutar, Erwin, Alfins Bernius Sinaga. Sedangkan Ridwan Sitorus alias Ius Pane alias Marihot Sitorus masih diburu.